Berita NTB

Pemprov NTB Siapkan Road Map untuk Sehatkan PT GNE

Pemprov NTB menyiapkan peta jalan untuk menyehatkan badan usaha milik daerah (BUMD) PT Gerbang NTB Emas (GNE).

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
SUNTIKAN DANA: Gedung kantor PT GNE di Jalan Selaparang, Kota Mataram. Pemprov NTB terus mengupayakan kesehatan bisnis dari badan usaha milik daerah (BUMD) ini, salah satunya dengan menyiapkan road map seperti suntikan dana dan rombak jajaran direksi. 
Ringkasan Berita:
  • Selain suntikan dana, kekosongan pengurus BUMD ini juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah.

 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah menyiapkan road map (peta jalan), untuk menyehatkan badan usaha milik daerah (BUMD) PT Gerbang NTB Emas (GNE) yang saat ini sakit. 

Penjabat Sekertaris Daerah (Pj Sekda) NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah dengan menyuntikkan dana sebesar Rp8 miliar pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan 2025.

"Anggaran Rp5,4 miliar untuk pembayaran utang pajak, kemudian sisanya untuk merecovery (memulihkan) bisnisnya," jelas Faozal, Selasa (11/11/2025). 

Asisten II Setda NTB ini mengatakan, selain suntikan dana, kekosongan pengurus BUMD ini juga menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah untuk segera melakukan pengisian melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). 

Rencananya RUPS ini ditargetkan digelar pada Desember 2025 mendatang untuk menyusun pengurus baru, sehingga tahun 2026 BUMD yang bergerak dibidang konstruksi ini memulai usahanya dengan fokus pada bisnis paving block. 

"Kita dorong segera melakukan RUPS di GNE, sehingga akhir Desember sudah rampung semuanya," kata mantan Dinas Perhubungan NTB ini. 

Baca juga: Kejati NTB Periksa Ahli Pidana Terkait Kasus Penyertaan Modal PT GNE

Lewat suntikan dana dan perombakan pengurus PT GNE diharapkan BUMD ini bisa disehatkan kembali, serta memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Provinsi NTB ditengah berkurangnya kucuran dana dari pemerintah pusat. 

"Sekarang kita tata, direksi otomatis di rombak total. GNE ini seperti orang sakit, jadi perlu penanganan serius. Targetnya tahun depan direksi sudah mulai bekerja," kata Faozal. 

Sebagai informasi, awal tahun 2025 keberadaan PT GNE sempat menjadi sorotan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena kurang sehat. 

Saat itu PT GNE memiliki utang sebesar Rp26 miliar, sementara asetnya senilai Rp50 miliar. Dari bisnis yang dijalankan saat ini perusahaan daerah ini meraup keuntungan Rp1,2 miliar, hanya saja setiap bulannya harus membayar utang sebesar Rp300 juta. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved