Berita Lombok Timur
Diduga Alami Kekerasan oleh Guru, Siswa di Lombok Timur Tak Mau Sekolah karena Takut
Ibu korban menyebut arena ketakutan anaknya hingga kini enggan kembali ke sekolah.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
“Kalau memang benar saya memukuli anak itu, pasti ada bukti lebam atau bekas kekerasan. Tapi buktinya anak itu tidak apa-apa,” ujarnya.
“Anak-anak juga siap jadi saksi nanti, bahwa saya tidak pernah melakukan kekerasan fisik terhadap anak itu,” tambah MH.
Kepala Sekolah, Yohanes Gabriel Sareng, mengaku tidak mengetahui langsung peristiwa itu karena pada saat kejadian, ia dan sejumlah guru lain sedang menghadiri acara sekolah.
“Kami tidak tahu pastinya, tapi masalah ini sudah diselesaikan oleh pihak pengawasan langsung pada hari Selasa (4/11/2025) kemarin dan mempertemukan kedua belah pihak. Masalah ini sudah selesai,” ujarnya.
Menurut Yohanes, pihak sekolah telah melakukan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi guru-guru agar tidak terulang kembali,” pungkasnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/ilustrasi-kekerasan-seksual-perempuan-2222.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.