NTB Makmur Mendunia

Program Desa Berdaya NTB Fokus ke Sektor Pertanian dan Pariwisata

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal optimis masalah kemiskinan dapat dikurangi lewat pemanfaatan potensi sumber daya lokal. 

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Biro Adpim Setda Provinsi NTB
USAHA LOKAL - Gubernur Provinsi NTB Lalu Muhamad Iqbal meninjau stand UMKM yang berjualan saat event balap MotoGP 2025 berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Sabtu (4/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Program Desa Berdaya NTB fokus pada pemanfaatan potensi lokal, yaitu sektor pertanian (dari produksi hingga pasar) dan pariwisata berbasis komunitas, sebagai strategi utama menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
  • Keberhasilan program didukung oleh pendampingan berkelanjutan di tingkat desa untuk mengidentifikasi minat usaha dan memperkuat keahlian masyarakat secara mandiri.

Laporan Tribunlombok.com, Nurfadlilah 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa tenggara barat (NTB) mulai fokus menjalankan pembangunan berbasis desa, hal ini dilakukan melalui program Desa Berdaya.

Program Desa Berdaya dirancang dengan harapan dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem, sekaligus mendorong kemandirian masyarakat desa. Program ini dirancang dengan berfokus pada dua sektor utama, yakni sektor pertanian dan sektor pariwisata. 

Kedua aspek ini dinilai potensial dan realistis untuk dikembangkan di NTB, sebab sebagian besar masyarakat hidup dari aktivitas pertanian dan pariwisata yang beragam. 

Dengan strategi dan pendekatan yang tepat, keduanya dapat saling menguatkan dan berkolaborasi sehingga dapat menjadi penggerak ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD-Dukcapil) NTB, Lalu Hamdi mengatakan bahwa angka kemiskinan dapat dikurangi lewat pemanfaatan potensi sumber daya lokal. 

Sektor pertanian tidak hanya mencakup soal menanam dan panen, akan tetapi bagaimana hasil tani itu dapat diolah, dikemas dan didistribusikan secara modern. 

Hal ini diharapkan dapat membentuk suatu ekosistem pertanian yang utuh, dimana masyarakat desa mampu mengelola hasil pertanian secara mandiri. 

“Pertanian ini tentu akan dikelola mulai dari produksi, pengolahan sampai kepada pasar. Kalau ini kita sudah lakukan akan terjadi nanti kemandirian pangan di desa,” kata Lalu Hamdi, dalam Podcast Trilogi Tribun Lombok, Jumat (1/11/2025). 

Baca juga: Mengenal Desa Berdaya NTB, Strategi Entaskan Kemiskinan dan Tingkatkan Kemandirian Desa

Lebih lanjut, Hamdi menjelaskan bahwa sektor pariwisata juga dapat memberikan efek besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memiliki keinginan untuk menggerakkan pariwisata berbasis komunitas dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya lokal. 

Dengan banyaknya potensi sumber daya pariwisata yang ada di NTB, pemerintah berupaya mendorong masyarakat agar dapat mengelola potensi tersebut secara mandiri dan berkelanjutan melalui program yang digagas Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal

“Yang kedua akan kita lakukan juga melalui sumber daya pariwisata. Jadi ini akan dikelola dan ditopang oleh sektor lain yang ada dibelakangnya,” lanjutnya. 

Pendampingan untuk Desa

Selain memanfaatkan potensi sumber daya lokal di sektor pertanian dan pariwisata, Hamdi menekankan bahwa keberhasilan program Desa Berdaya NTB ini ditentukan oleh pendampingan berkelanjutan di tingkat desa. 

Program ini tidak hanya berpacu pada pembangunan fisik, namun juga pada penguatan keahlian masyarakat agar mampu mengelola potensi yang ada dengan cara mandiri. 

“Nanti pendamping itu akan turun ke desa. Kemudian akan menginterview masyarakat miskin ekstrem ini kira-kira minat usaha pada bidang mana. Setelah itu terjadi diskusi pendalaman baru kita tentukan minimal dua mata pencarian untuk satu keluarga,” katanya. 

Di sisi lain, Ketua Tim Percepatan Pembangunan NTB, Adhar Hakim mengatakan kemiskinan merupakan isu pokok dari permasalahan sistem sosial. Sehingga kemiskinan ini merupakan agenda utama yang harus ditangani.

Provinsi NTB, kata Adhar, merupakan salah satu provinsi termiskin di Indonesia, sementara NTB memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memumpuni. Hal ini seharusnya dapat menjadi modal besar masyarakat NTB untuk keluar dari jerat kemiskinan. 

“Dalam satu atau dua dekade ini kan Provinsi NTB tidak pernah keluar dari isu sebagai provinsi termiskin ya. Padahal kalau kita lihat sebenarnya apa sih yang enggak ada di NTB ini,” ujar mantan kepala Ombudsman NTB ini.

Tercatat bahwa kemiskinan di Nusa Tenggara Barat mencapai 12 persen, dimana 10 persennya adalah kemiskinan absolut dan 2 hingga 4 persen adalah kemiskinan eskstrem. 

Karenanya, melalui program Desa Berdaya, diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan dengan memfokuskan pada dua sektor lokal, yakni pertanian dan pariwisata.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved