Berita Sumbawa Barat

Angka Kemiskinan di KSB Turun Menjadi 10,98 Persen

Angka kemiskinan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) turun dari 12,23 persen menjadi 10,98 persen pada tahun 2025.

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
ANGKA KEMISKINAN - Bupati KSB Amar Nurmansyah. Angka kemiskinan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) turun dari 12,23 persen menjadi 10,98 persen pada tahun 2025. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Angka kemiskinan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) turun dari 12,23 persen menjadi 10,98 persen pada tahun 2025.

Bupati KSB Amar Nurmansyah mengungkapkan bahwa program yang saat ini dijalankan merupakan upaya untuk menurunkan angka kemiskinan.

"KSB saat ini menempati peringkat pertama sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di Pulau Sumbawa, dan kedua terendah se-Provinsi NTB setelah Lombok Tengah," ungkapnya pada Kamis (18/9/2025).

Ia berharap, melalui implementasi program berbasis Kartu Sumbawa Barat Maju, angka kemiskinan di daerah tersebut dapat terus ditekan hingga mencapai satu digit.

"Insyaallah survei berikutnya, setelah program -program berjalan secara optimal, kemungkinan angka Kemis menurun juga," paparnya.

Baca juga: Gubernur NTB Prioritaskan Dua Sektor untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Susenas Konsumsi Pengeluaran (Susenas KP) Maret 2025, angka kemiskinan KSB ditekan dari 12,23 persen pada 2024 menjadi 10,98 persen atau turun satu digit.

Penurunan hingga 1,25 persen ini dinilai sebagai pencapaian terbaik KSB dalam lima tahun terakhir ini.

Pemda KSB rata-rata hanya mampu menurunkan jumlah masyarakat miskinnya pada kisaran 0,5 hingga 0,7 persen.

Capaian itu juga terlihat kuat jika disandingkan dengan data hitungan garis kemiskinan (rupiah/kapita/bulan) yang ditetapkan sebagai acuan perhitungan oleh BPS. 

Dari tahun 2024 sebesar Rp611.142 kini garis kemiskinan KSB naik sebesar Rp629.139. 

Dan sebagai catatan, garis kemiskinan KSB itu menempati urutan kedua di NTB setelah kota Mataram yang nilainya mencapai Rp689.992/kapita/bulan.

Pada sisi indeks kedalaman kemiskinan, angka KSB turut terkoreksi dari 2,33 persen tahun sebelumnya menjadi 2,17 persen. 

Soal indeks keparahan kemiskinan, KSB mengalami stagnasi. Angkanya masih berada di 0,65 persen. 

Menurut catatan BPS angka tersebut masih cukup tinggi dan belum kembali pada level terendahnya seperti capaian KSB di tahun 2023 yakni sebesar 0,48 persen.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved