Berita Sumbawa
Wamen PKP RI Tinjau Penataan Kawasan Permukiman di Sumbawa, Dorong Akselerasi KEK Samota
Kedatangan Wamen PKP disambut langsung oleh Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, bersama jajaran Forkopimda.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia (Wamen PKP RI), Fahri Hamzah, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (12/9/2025).
Kunjungan itu dalam rangka memastikan kelancaran penataan perumahan dan kawasan permukiman di daerah tersebut.
Kedatangan Wamen PKP disambut langsung oleh Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Sumbawa, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta stakeholder terkait.
Kunjungan ini menandai perhatian serius pemerintah pusat terhadap pembangunan kawasan permukiman terpadu di wilayah strategis, khususnya Pulau Bungin dan kawasan wisata Saliper Ate - Pantai Goa.
"Kami hadir untuk memastikan bahwa penataan kawasan permukiman di Sumbawa, terutama di wilayah-wilayah prioritas, dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Kawasan seperti Pulau Bungin dan Pantai Goa memiliki potensi besar, baik dari sisi sosial maupun ekonomi," ujar Fahri Hamzah.
Fahri menegaskan bahwa pengembangan kawasan permukiman tidak dapat dipisahkan dari strategi besar pembangunan nasional, salah satunya adalah melalui percepatan aktivasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Samota.
KEK Samota yang mencakup kawasan Saleh, Moyo, dan Tambora dikenal sebagai lumbung potensi ekonomi baru di NTB yang menyimpan kekayaan alam, pariwisata, hingga kelautan dan perikanan yang luar biasa.
Namun menurut Fahri, potensi ini tak akan bisa optimal tanpa adanya dukungan infrastruktur permukiman yang memadai dan terintegrasi.
"KEK Samota adalah masa depan ekonomi Sumbawa. Tapi untuk menjadikannya pusat pertumbuhan, kita perlu menciptakan kawasan hunian yang layak, tertata, dan terjangkau bagi masyarakat maupun pekerja yang akan masuk ke daerah ini. Tanpa itu, KEK tidak akan berjalan maksimal," tegas Fahri.
Fahri menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjalankan program strategis nasional ini. Menurutnya, keberhasilan penataan permukiman tidak cukup hanya dengan dukungan dari pusat, tetapi juga perlu sinergi dari semua unsur pemerintahan daerah, baik eksekutif maupun legislatif, serta partisipasi aktif masyarakat.
"Semua OPD harus memiliki andil. Tidak bisa satu atau dua dinas saja yang bergerak. Ini harus menjadi gerakan bersama, dari tingkat kabupaten hingga desa. Kita ingin memastikan tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan ini," ungkapnya.
Terpisah Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, menyatakan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung setiap program nasional, khususnya yang berdampak langsung pada masyarakat.
"Kami siap bergerak cepat. Kehadiran Wamen PKP menjadi energi baru bagi kami untuk mempercepat penataan kawasan permukiman, tidak hanya untuk menunjang KEK Samota, tetapi juga dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat Sumbawa secara menyeluruh," ungkap Jarot.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan yang inklusif, terutama di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil seperti Pulau Bungin, yang dikenal sebagai pulau terpadat di dunia.
Baca juga: Pemda KSB Sambut Baik Akselerasi Program Perumahan Wamen PKP Fahri Hamzah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.