Demo di Berbagai Wilayah NTB

Demonstrasi Jilid II di Lombok Tengah Berlanjut, Awalnya Sempat Diisukan Hoaks

Demonstrasi ini direncanakan akan dilakukan di tiga titik sekaligus yaitu Mapolres Lombok Tengah, DPRD Lombok Tengah dan Bupati Lombok Tengah

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
DEMONSTRASI JILID II - Penanggung jawab aksi Demo Jilid II, Lalu Aji Darmawan saat menyampaikan orasinya di DPRD Lombok Tengah, Senin (1/9/2025). Demonstrasi ini direncanakan akan dilakukan di tiga titik sekaligus yaitu Mapolres Lombok Tengah, DPRD Lombok Tengah dan Bupati Lombok Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Demonstrasi Jilid II di Lombok Tengah menurut rencana akan tetap berlangsung hari ini Kamis (4/9/2025) meski sempat diterpa isu hoaks hingga dugaan pemalsuan tanda tangan. 

Demonstrasi ini direncanakan akan dilakukan di tiga titik sekaligus yaitu Mapolres Lombok Tengah, DPRD Lombok Tengah dan Bupati Lombok Tengah

"Jadi kita dari aliansi tetap karena kita tidak pernah menamakan OKP. Kita adalah aliansi dari masyarakat dan pemuda yang tersebar di 12 kecamatan. Makanya kita tidak pernah libatkan OKP lain," jelas penanggung jawab aksi Demo Jilid II, Lalu Aji Darmawan, Rabu (3/9/2025). 

Disampaikan Aji, sapaan akrabnya, demonstrasi akan dihadiri pemuda dan masyarakat di 12 kecamatan termasuk mahasiswa.

Menurut Aji, beberapa OKP dan organisasi mahasiswa yang menarik diri dinilainya sebagai pilihan.

Baca Selanjutnya: Aliansi pemuda lombok tengah bantah bakal demo pada september ungkap soal manipulasi tanda tangan

"Saya sebagai koordinator penanggung jawab tetap kita akan aksi. Makanya kita tidak libatkan OKP karena ini perwakilan dari 12 kecamatan," jelas Aji. 

Aji menyampaikan, pihaknya membantah adanya pemalsuan tanda tangan ketua HIMASTA sekaligus koordinator umum aksi demonstrasi Jilid I, Ilham Haryadi yang telah menarik diri pada demonstrasi kali ini. 

Aji menyebutkan, saat konsolidasi, Ketua HIMASTA mengutus sekjennya untuk melakukan tanda tangan kemudian menarik diri.

"Tiba-tiba teman HIMASTA menarik diri. Sedangkan kemarin sepakat. Jadi kalau masalah pemalsuan tanda tangan itu, di mana letak dipalsukan itu. Kalau ada yang dipalsukan silakan keberatan," jelas Aji. 

Aji menyampaikan, gerakan ini murni aliansi pemuda dan mahasiswa Lombok Tengah yang masih independen.

Beberapa tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi unjuk rasa hari ini yaitu:

- Sahkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset, 

- Bebaskan aktivis Yang ditahan di Polda NTB dan semua aktivis di seluruh Indonesia dan copot KAPOLRI, 

- Menolak penerapan darurat militer di Indonesia karena mencederai nilai-nilai demokrasi dan lain sebagainya. 

- Mengecam penghinaan kepada guru di Indonesia, 

- Sejahterakan guru se-Indonesia secara umum dan Lombok Tengah secara khusus, 

- Sejahtrakan Buruh, Nelayan dan Petani Lombok Tengah serta 

- Bersihkan dan penjarakan koruptor di tubuh OPD Lingkup Kabupaten Lombok Tengah

Awalnya Dikabarkan Batal Aksi

Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Lombok Tengah membantah akan menggelar demonstrasi di Polres, DPRD dan Bupati Lombok Tengah besok, Kamis (4/9/2025). 

Humas Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Lombok Tengah, Mavi Adiek Garlosa mempersoalkan penggunaan nama aliansi tanpa konfirmasi ke koordinator umum.

Dia menyampaikan, pimpinan lembaga yang melakukan aksi 1 September 2025 menyatakan tidak akan melakukan aksi lagi pada Kamis 4 September 2025. 

"Cuma itu memang ada beberapa yang masuk aliansi kemarin, kemudian dia gunakan lagi nama aliansi yang sama karena memang framingnya sudah bagus, seperti itu," jelas Mavi dikonfirmasi Tribun Lombok, Rabu (3/9/2025).

Dia menegaskan, organisasi mahasiswa dan lembaga-lembaga masyarakat seperti HIMASTA, Forum Hahasiswa Tastura, GMNI Lombok Tengah, KAMMI Lombok Tengah dipastikan tidak akan ikut aksi besok. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Demo di DPRD Lombok Tengah, Tuntut Perbaikan Jalan hingga Evaluasi MBG

"Kita tidak akan terlibat. Kita sekarang memang fokus mengawal tuntutan yang sudah kami sampaikan kemarin," jelasnya. 

Mavi menyampaikan, pihaknya tidak mengetahui rencana aksi pada 4 September.

Baginya, aksi itu merupakan urusan mereka bagi yang ingin melakukan aksi. 

Namun, pihaknya mempermasalahkan adanya dua pemalsuan tanda tangan di surat tersebut.

Termasuk salah satunya adalah pemalsuan tanda tangan Ketua Umum HIMASTA. 

"Pertama yang kita sorot adalah pemalsuan tanda tangan koordinator Umum sekaligus Ketua Umum HIMASTA (Ilham Haryadi). Bahwa Ilham Haryadi tidak pernah melakukan tanda tangan," jelas Mavi. 

Selain itu, banyak tanda tangan lain yang diduga dipalsukan dalam surat pemberitahuan aksi demonstrasi besok.

Mavi menyampaikan, pihaknya tidak mempersoalkan jika ada yang hendak melakukan aksi demontrasi.

Namun, pihaknya meminta agar pihak-pihak dimaksud tidak menggunakan nama aliansi dan pemalsuan tanda tangan. 

Apabila mau memakai nama Aliansi tersebut, lanjut Mavi, pihaknya meminta untuk dilakukan koordinasi terlebih dahulu kepada HIMASTA sebagai koordinator umum dan inisiator gerakan. 

"Intinya sikap dari koordinator umum Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Lombok Tengah itu, tidak ada aksi. Jikapun ada aksi yang mengatasnamakan Aliansi maka itu bukan kami," tegas Mavi. 

"Kalaupun memang ada aksi silahkan saja yang bertanggungjawab di sana. Karena kita ndak tahu juga siapa yang bertanggungjawab segala macam disamakan," demikian Mavi. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved