Tragis! Wanita Asal Lamongan Dimutilasi Jadi 65 Bagian, Pelaku Ternyata Teman Dekat

Wanita asal Lamongan dimutilasi menjadi 65 bagian. Pelaku dari kejahatan tersebut ternyata teman dekat korban dan motifnya diduga karena sakit hati.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNJATIM.COM
KASUS PEMBUNUHAN - Kronologi wanita asal Lamongan dimutilasi jadi 65 bagian. Pelaku ternyata teman dekat korban dan motifnya diduga karena sakit hati. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Misteri ditemukannya puluhan bagian tubuh manusia di area semak belukar pinggir Jalan Raya Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, perlahan mulai terungkap.

Pihak kepolisian memastikan bahwa korban mutilasi tersebut merupakan seorang wanita berinisial TAS (25), asal Desa Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan.

Kronologi wanita asal Lamongan dimutilasi jadi 65 bagian. Pelaku ternyata teman dekat korban dan motifnya diduga karena sakit hati.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, membenarkan identitas korban mutilasi tersebut.

“Korban (mutilasi) adalah seorang perempuan, umur kurang lebih 25 tahun. Korban kelahiran Pacitan, keluarganya tinggal di Lamongan,” kata Fauzy, Minggu (7/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

Identitas korban mutilasi akhirnya diketahui setelah pihak kepolisian menemukan pergelangan tangan kanan pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 16.57 WIB. Penemuan ini menjadi titik kunci bagi proses penyelidikan.

“Kita dibantu Tim K9 di TKP sampai menjelang magrib, sampai akhirnya kami menemukan salah satu pergelangan tangan korban. Petunjuk kuat untuk mencari identitas korban,” ungkap AKP Fauzy.

Pada pencarian hari pertama, polisi mengamankan 65 potongan tubuh, terdiri dari 63 jaringan tubuh serta dua bagian berupa kaki kiri dan pergelangan tangan. Seluruh bagian tubuh korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Pusdik Porong, Sidoarjo, guna menjalani proses identifikasi forensik.

Potongan tubuh yang ditemukan di antaranya berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala berukuran 17 x 17 cm dengan rambut hitam lurus sepanjang 14 cm, potongan kaki kiri sepanjang 21 cm dengan irisan rapi di pergelangan, serta tangan kanan berukuran 16 x 10 cm.

“Kita masih menunggu hasil forensik untuk proses identifikasi korban,” tambah Fauzy.

Korban mutilasi berinisial TAS merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Ia baru saja menuntaskan pendidikan S1 Manajemen di Universitas Trunojoyo Madura, kemudian tinggal di sebuah kos di kawasan Lakarsantri, Surabaya.

Adiknya, R, masih duduk di kelas II SMA Negeri 3 Lamongan. Orang tua mereka, SD dan E, sehari-hari berjualan sempol di depan Masjid Agung Lamongan.

“Pernah jualan es tebu, kemudian ganti jualan sempol. Dari jualan itu dipakai untuk membiayai kedua anaknya,” ungkap Ketua RT setempat, Sukirno, Minggu (7/9/2025).

Menurutnya, usaha sempol lebih menjanjikan dibandingkan es tebu. Uang hasil dagangan tersebutlah yang menghidupi pendidikan TAS hingga lulus kuliah serta membiayai sekolah adiknya.

Sejak kabar mutilasi tersiar, rumah keluarga korban di Desa Made terlihat sepi. R sempat tinggal sendirian sebelum akhirnya dijemput pamannya, Teguh, sekitar pukul 16.00 WIB.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved