NasDem Ambil Langkah Tegas: Gaji dan Fasilitas Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan Sementara!

Fraksi NasDem hentikan gaji, tunjangan, dan fasilitas Sahroni dan Nafa Urbach setelah dinonaktifkan dari DPR, langkah tegas jaga integritas partai.

Editor: Irsan Yamananda
Istimewa via Wartakota
NAFA DAN SAHRONI - Fraksi NasDem hentikan gaji, tunjangan, dan fasilitas Sahroni dan Nafa Urbach setelah dinonaktifkan dari DPR, langkah tegas jaga integritas partai. 

Sahroni tumbuh dari keluarga sederhana. Ia pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu hingga sopir untuk mengurangi beban ekonomi keluarga.

Ia pernah bekerja sebagai sopir antar jemput anak sekolah, sopir perusahaan bidang pengisian bahan bakar minyak, bahkan tukang cuci di kapal pesiar asing.

Untuk pendidikan, Ahmad Sahroni merupakan lulusan S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa (2009), S2 di Stikom InterStudi (2020), dan doktor ilmu hukum di Universitas Borobudur Jakarta (2024).

Singkat cerita, Sahroni kemudian memiliki karier bisnisnya berkembang pesat dan pernah menjabat sebagai direktur utama beberapa perusahaan yang mengelola usaha pengangkutan bahan bakar minyak.

Selain itu, Ahmad Sahroni pernah menggeluti bisnis properti hingga akhirnya dikenal sebagai "crazy rich" Tanjung Priok sekaligus penggemar otomotif.

Wakil Ketua Komisi III itu menjadi pendiri dan Presiden Brotherhood Club Indonesia dan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia.

Untuk karier politiknya, ia bergabung dengan Partai Nasdem pada 2013 dan berhasil menjadi anggota DPR sejak 2014 mewakili daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III.

Kemudian pada periode berikutnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III periode 2019–2024 yang menangani bidang hukum, HAM, dan keamanan.

Sedangkan di Partai Nasdem, Ahmad Sahroni dipercaya Surya Paloh menjabat sebagai Bendahara Umum DPP Partai Nasdem sejak 2019 hingga kini.

Eko Patrio Klarifikasi Video Parodi DJ Sound Horeg

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengklarifikasi video parodinya saat berakting menjadi DJ sound horeg di media sosial.

Menurut Eko, video parodi itu dibuat tanpa maksud buruk. Apalagi menantang rakyat seperti yang selama ini dituduhkan.

Eko pun meminta maaf karena video tersebut melukai masyarakat.

"Enggak ada (maksud apa-apa). Malah jauh banget itu (tafsirnya). Seandainya ada yang bagaimana-bagaimana, ya saya sebagai pribadi minta maaflah," ujar Eko di Senayan Park, Jakarta, Minggu (24/8/2025) malam.

Adapun video itu Eko buat untuk membalas kritikan masyarakat yang mengkritisinya berjoget dalam Sidang Tahunan MPR 2025

Bukannya meredam komentar negatif, Eko justru mengunggah video parodi yang dinilai warganet sebagai bentuk respons menantang.

Melalui akun TikTok pribadinya @ekopatriosuper, ia mengunggah sebuah video parodi yang menampilkan dirinya sedang berakting menjadi DJ yang menyetel musik dengan sound horeg.

Setelah musik terputar, kamera menyorot beberapa orang lain yang mengenakan seragam partai berjoget seolah menikmati musik yang diputar Eko.

Video itu disertai dengan tulisan yang menyinggung kontroversi sebelumnya.

"Biar jogednya lebih keren pakai sound ini aja," tulis Eko.

Asal-usul pembuatan video

Eko menceritakan, video itu dibuat saat pembubaran panitia 17 Agustus di partainya.

Dia menegaskan tidak ada maksud apa-apa dalam pembuatan video itu.

"Enggak ada maksud apa-apa. Memang itu kemarin kan kita acara pembubaran panitia 17 Agustus-an," imbuhnya.

Viral video anggota DPR joget di Sidang Tahunan MPR

Eko Patrio dan sejumlah anggota DPR lainnya sempat menjadi sorotan publik karena berjoget di sela rangkaian Sidang Tahunan MPR.

Saat itu, beberapa anggota Dewan berdiri dan berjoget mengikuti lagu daerah Sajojo dan Gemu Fa Mi Re.

Aksi joget anggota Dewan kemudian beredar luas di media sosial dan dinilai tidak peka dengan penderitaan masyarakat

(TribunLombok/ Kompas TV/ Kompas)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved