PBB Desak Indonesia Selidiki Dugaan Kekerasan Berlebihan dalam Demo Nasional yang Tewaskan 6 Orang
PBB meminta Indonesia lakukan penyelidikan atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan dalam aksi protes yang menewaskan enam orang
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Unjuk rasa maraton yang berlangsung sejak Senin (25/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025) menjadi unjuk rasa terbesar di Indonesia setelah reformasi 1998.
Pasalnya unjuk rasa tersebut diikuti berbagai elemen masyarakat, bukan hanya mahasiswa namun juga siswa SMA, pengemudi ojek online (Ojol), hingga masyarakat dari berbagai kalangan.
Bukan hanya terfokus di Jakarta, unjuk rasa juga menyebar hingga ke berbagai wilayah Indonesia seperti Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, hingga Serang.
Unjuk rasa tersebut dipicu dari kemuakan masyarakat akan pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI senilai Rp50 juta perbulan.
Terlebih tunjangan ini ternyata sudah diberikan selama 10 bulan terakhir tanpa diketahui masyarakat.
Hal ini kemudian memicu gejolak masyarakat yang kesal dengan kinerja DPR RI yang minim mensejahterakan masyarakat namun hidup bergelimang harta.
Ditambah ketika dikritik, jawaban sejumlah anggota DPR RI seperti Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach cenderung reaksioner.
Puncaknya masyarakat pun marah dan menggeruduk rumah sejumlah pejabat di Indonesia dan menjarahnya.
(TribunLombok/ Wartakota)
Laga Wajib Menang Timnas Indonesia U23 Melawan Laos di Kualifikasi Piala Asia 2026 |
![]() |
---|
Head to Head Timnas Indonesia vs China Taipei: Tim Asuhan Patrick Kluivert Unggul |
![]() |
---|
Gedung DPRD NTB Dibakar Pendemo, Dewan Bakal Gelar Rapat Paripurna di Kantor Gubernur |
![]() |
---|
Calvin Verdonk Resmi Gabung Lille, Bek Timnas Indonesia Siap Tantangan Baru di Ligue 1 Prancis |
![]() |
---|
Aktris Aurelie Moeremans Ungkap Sering Dapat Tawaran Masuk Politik dengan Gaji Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.