PSSI Ingin Pelatih Sapu Jagat untuk Timnas Indonesia, Bisa Tangani Berbagai Kelompok Umur

Kriteria calon pelatih Timnas Indonesia disesuaikan dengan target jangka panjang.

Tribunnews/Jeprima
NASIB TIMNAS - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir (tengah) bersama Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberikan keterangan pers usai konferensi pers persiapan SEA Games 2025 di Wisma Pemuda Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2025). Kriteria calon pelatih Timnas Indonesia disesuaikan dengan target jangka panjang. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kursi kepelatihan Timnas Indonesia masih kosong setelah Patrick Kluivert dipecat.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkap kriteria calon pelatih Timnas Indonesia disesuaikan dengan target jangka panjang.

Erick melakukan koordinasi dengan Sekjen PSSI, Soemardji, serta Badan Tim Nasional (BTN) dan Direktur Teknik (Technical Director) Alexander Zwiers.

Proses pencarian pelatih akan dilakukan secara sistematis sebelum diputuskan dalam rapat bersama Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

“BTN dan Direktur Teknik akan melakukan pencarian dan menyusun daftar calon. Setelah itu, mereka akan melaporkan hasilnya kepada saya, dan kemudian kita bahas bersama Exco untuk memutuskan,” jelas Erick, Jumat (24/10/2025) dikutip dari laman resmi PSSI. 

Baca juga: Indra Sjafri Hati-hati Pilih Pemain di FIFA Matchday Timnas Indonesia November 2025

Erick menegaskan bahwa PSSI kini memiliki cetak biru pengembangan sepak bola nasional yang berjenjang di semua kelompok umur. 

Dia ingin pelatih baru punya peran dalam semua jenjang. 

“Tidak mudah mencari pelatih yang cocok dengan strata kepelatihan nasional yang sudah kita rancang. Kita ingin pelatih yang bisa membina dari U-20, U-23 hingga senior,” jelasnya.

Menurutnya, keputusan penting seperti ini harus melalui tahapan yang terukur agar tidak kontraproduktif terhadap pembangunan sepak bola nasional.

“Mencari pelatih timnas itu tidak mudah dan tidak bisa buru-buru. Ada banyak faktor yang harus kami pertimbangkan,” ujar Erick.

Era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert telah didukung dengan segala sumber daya yang tersedia.

Pengalaman bersama dua pelatih terakhir, Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, menjadi bahan evaluasi. 

“Kekurangan dan kelebihan STY dan PK kita jadikan evaluasi. Keduanya sudah menjadi bagian dari masa lalu yang kita pelajari agar ke depan makin baik,” katanya.

Walaupun akhirnya Timnas Indonesia gagal melaju ke babak utama Piala Dunia 2026 karena gugur di putaran keempat.

“Sepak bola itu ada naik-turunnya. Ada hasil yang memuaskan, ada juga yang tidak favorable. Tapi saya sendiri sudah bersikap gentleman, meminta maaf kepada Presiden Prabowo dan masyarakat setelah kegagalan di babak kualifikasi,” ujar Erick.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved