Berita Mataram

Objek Wisata Tepi Pantai di Mataram Mulai Waspada Banjir Rob

Pihak Kecamatan Sekarbela menyiapkan mitigasi dengan normalisasi saluran air dan posko siaga banjir rob sebagai mitigasi bencana

ISTIMEWA
PESISIR PANTAI - Penampakan sunset di Pantai Sunset Land di Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pihak Kecamatan Sekarbela menyiapkan mitigasi dengan normalisasi saluran air dan posko siaga banjir rob sebagai mitigasi bencana. 
Ringkasan Berita:
  • Normalisasi saluran air dan posko siaga banjir rob sebagai mitigasi bencana
  • Pihak kecamatan telah mendirikan posko siaga bencana di Kantor Camat Sekarbela yang beroperasi 24 jam

 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Kawasan pesisir Kota Mataram, khususnya di Kecamatan Ampenan dan Sekarbela diminta waspada bencana hidrometeorologi.

Sunset Land di Kecamatan Sekarbela pernah terdampak banjir rob pada Oktober 2025.

Rangga, salah satu pengelola kafe di Sunset Land, mengonfirmasi bahwa pada November hal serupa juga terjadi. 

"Banjir rob sampai ke parkiran, mungkin ada kurang lebih 100 meter air naik ke permukaan dari bibir pantai,” ujar Rangga dikonfirmasi TribunLombok.com, Minggu (23/11/2025).

Rangga mengakui bahwa peristiwa terparah terjadi pada Januari 2024, di mana air laut bahkan nyaris mencapai jalan raya.

Sunset Land, yang menawarkan pemandangan matahari terbenam sebagai daya tarik utamanya mengandalkan faktor cuaca. 

Baca juga: BPBD Kota mataram Tetapkan Status Siaga Bencana, Waspada Banjir Rob dan Banjir Bandang

“Karena di sini kan tawarannya sunset ya, kalau hujan atau mendung kan enggak bisa kelihatan, jadi memang kalau musim hujan ini sedikit pengunjung,” jelas Rangga.

Upaya Mitigasi

Camat Sekarbela, Arief Satriawan, menyoroti normalisasi saluran air dan posko siaga banjir rob sebagai mitigasi bencana.

Langkah normalisasi dan pengerukan sedimen pada saluran air dan sungai untuk antisipasi luapan air. 

Untuk mengantisipasi banjir rob, pihak kecamatan telah mendirikan posko siaga bencana di Kantor Camat Sekarbela yang beroperasi 24 jam.

Ancaman abrasi juga berpotensi melanda Lingkungan Tanjung Karang Permai, Tanjung Karang, dan Jempong. 

Puluhan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal persis di pinggir pantai menjadi prioritas penanganan.

Upaya mitigasi dan potensi relokasi warga sudah menunjukkan kemajuan sejak proyek tanggap darurat dimulai tahun 2024. 

Penanganan pesisir menggunakan material geobag telah disiapkan.

“Baru sekali, dan itu di lingkungan Tanjung Karang Permai. Tahun 2025 kita masih pengajuan di Kementerian PU," ungkap Arief.

Kunci keberhasilan mitigasi terletak pada koordinasi lintas sektoral yang solid dan cepat dengan BWS (Balai Wilayah Sungai), PU, dan BPBD. 

“Kita ada HT, link-nya ke semua (instansi terkait),” pungkas Arief.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved