Belasan Pemuda di Ampenan Diberi Pelatihan Teknologi agar Bisa Buka Usaha Secara Mandiri dari Rumah

Pelatihan teknologi marketing diberikan kepada pemuda di Ampenan agar mampu membuat usaha sendiri di rumah

ISTIMEWA
PELATIHAN PEMUDA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati menggelar pelatihan pembuatan website untuk generasi milenial di Kecamatan Ampenan, Kamis (20/11/2025). Pelatihan teknologi marketing diberikan kepada pemuda di Ampenan agar mampu membuat usaha sendiri di rumah. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, mencatat persentase penduduk miskin di perkotaan naik dari 11,64 persen pada September 2024 menjadi 12,02 persen pada Maret 2025. 

Jumlahnya bertambah 14,94 ribu orang, dari 338,74 ribu menjadi 353,68 ribu jiwa.

Sementara, tingkat pengangguran terbuka di Ibukota Provinsi NTB, hanya turun 0,03 persen. 

Lulusan sekolah kejuruan mendominasi pengangguran terbuka.

Angka pengangguran masih membayangi Kota Mataram, meski kemiskinan secara keseluruhan di NTB menurun.

Pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin di NTB tercatat sebanyak 654,57 ribu jiwa. Angka ini turun 4,03 ribu jiwa dibandingkan September 2024, dan turun 54,44 ribu jiwa dibandingkan Maret 2024.

Namun, data menunjukkan peningkatan kemiskinan di wilayah perkotaan. Sebaliknya, perdesaan justru mengalami penurunan yang signifikan.

Terpisah, Camat Ampenan Muzakir Walad mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh terselenggaranya pelatihan website yang digagas Nyayu Ernawati.

Sebab, hal ini dirasa menjadi solusi mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Mataram. 

"Peserta yang mengikuti pelatihan tidak hanya memperoleh ilmu tapi juga ada lisensi dan bantuan alat pendukung, sehingga mereka akan memiliki bekal secara langsung memulai usaha baru yang produktif. Serta, tentu akan berdampak mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Mataram," jelasnya. 

Muzakir menegaskan bahwa banyak peluang kerja yang disiapkan saat bursa kerja yang dilakukan Pemkot Mataram dan Pemprov NTB selama ini. 

Namun, tantangannya selalu terkendala kemampuan dan pengalaman para pencari kerja. Akibatnya, peluang tersebut sia-sia. 

"Dengan ada lisensi yang dimiliki peserta pelatihan. Maka, peserta tidak lagi gagap teknologi tapi sudah punya bekal untuk memulai usaha baru. Jadi, harus benar-benar serius dan enggak boleh main-main karena pelatihan ini akan jadi contoh sukses untuk OPD pengampu dan Pemkot Mataram," tegasnya.

Dengan makin derasnya perkembangan teknologi, kata Muzakir, transformasi bisnis ke ranah digital mendorong pentingnya masyarakat memahami digital kreatif marketing.

"Jadi, pelatihan website ini adalah salah satu cara efektif menghadapi tantangan dan mengoptimalkan potensi kalangan milenial untuk menghadapi tahun 2030-2045 mendatang. Apalagi, 80 persen penduduk Indonesia, didominasi usia produktif," jelas Muzakir. 

"Tentu, apa disiapkan sekarang, adalah untuk mengisi gelas yang kosong menjadi berisi, sehingga pemuda di Kota Mataram, akan siap menghadapi arus globalisiasi," sambungnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved