Berita Kota Mataram

Gelombang Tinggi Picu Banjir Rob, BPBD Kota Mataram Imbau Warga Tak Mandi di Pantai untuk Sementara

BPBDKota Mataram mengimbau masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi banjir rob yang dipicu oleh gelombang tinggi

|
Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNI'AM
GELOMBANG TINGGI - Seorang warga berjalan di antara reruntuhan rumah yang hancur diterjang obak di pesisir Kota Mataram tahun 2022 lalu. Imbauan terkini BPBD Kota Mataram mengimbau masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi banjir rob yang dipicu oleh gelombang laut tinggi dalam tiga hari ke depan, yakni pada 17–19 September 2025. 

Laporan TribunLombok.com, Nurfadlilah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengimbau masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi banjir rob yang dipicu oleh gelombang tinggi dalam tiga hari ke depan, yakni pada 17–19 September 2025.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzaki, mengingatkan agar warga tidak melakukan aktivitas di area pantai, termasuk mandi laut maupun melaut bagi para nelayan.

“Ya kita imbau untuk tidak mendekati atau mandi pantai, termasuk aktivitas nelayan,” ucap Akhmad Muzaki saat ditemui di Kantor Wali Kota Mataram, Rabu (17/9/2025).

Ia menyebutkan, tinggi gelombang diperkirakan bisa mencapai 1,5 hingga 5 meter.

Selain gelombang tinggi, BPBD juga mewaspadai potensi curah hujan yang datang lebih awal dari biasanya. Jika umumnya puncak musim hujan terjadi pada bulan Desember, maka tahun ini diprediksi hujan akan mulai intens sejak September hingga Oktober.

“BMKG mengumumkan bahwa potensi hujan itu datang lebih awal. Malah diperkembangan BMKG, bulan November itu puncaknya. Artinya, jangan-jangan mulai bulan bulan September, Oktober sudah mulai hujan,” lanjutnya.

Guna menghadapi potensi bencana, BPBD telah menyiagakan personel selama 24 jam di masing-masing posko.

“Jadi teman-teman teknis itu, kita minta untuk stand by 24 jam di masing-masing markasnya,” katanya.

Namun, di sisi lain, Akhmad Muzaki juga menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, meskipun wilayah tersebut pernah terdampak banjir besar.

“Masyarakat kita nih walaupun kemarin terjadi banjir besar, tapi tetap buang sampah. Mereka takut-takut bani lah,” ujarnya.

BPBD berharap masyarakat lebih peduli terhadap ancaman bencana dan mulai melakukan langkah pencegahan, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved