Kurangi Ketergantungan pada TPA Kebon Kongok, Pemkot Mataram Akan Tambah Incinerator
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana menargetkan, ke depan Pemkot Mataram dapat mengolah sekitar 80 ton sampah setiap harinya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram mencatat volume sampah naik antara 10 - 20 persen setiap tahun. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk ibu kota.
Produksi sampah Kota Mataram saat ini mencapai 230 hingga 250 ton per hari.
Tercatat sejak 2021 hingga 2025, populasi Mataram mengalami lonjakan signifikan yang secara langsung mempengaruhi produksi sampah.
TPA Kebon Kongok Kritis
Di sisi lain, kondisi TPA Regional Kebon Kongok yang selama ini menjadi pembuangan akhir sampah Kota Mataram dan Lombok Barat sedang kritis.
Bahkan TPA Kebon Kongok sempat ditutup karena sudah tak mampu menampung kiriman sampah.
TPA Regional Kebon Kongok mulai dibuka kembali pada Kamis, 5 Juli 2025 lalu. Pembukaan perluasan landfill TPA seluas 25 are ini resmi beroperasi secara normal setelah sempat ditutup sementara lantaran volume sampah yang overload.
Meski demikian, pembuangan sampah di TPA Kebon Kongok ditaksir hanya bisa dibuka normal selama setahun ke depan, mengingat lonjakan volume sampah yang masuk dari Kota Mataram dan Lombok Barat cukup signifikan, mencapai 300 ton per hari.
Menyikapi masalah ini, Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal sudah meminta Pemkot Mataram dan Pemda Lombok Barat mengatasi persoalan sampah di tingkat bawah, dimulai dari lingkungan hingga dusun.

Upaya mengurai sampah dari tingkat bawah saat ini sudah mulai dijalankan, di mana Pemda Lombok Barat memulainya mengolah sampah menjadi pupuk.
Berkurangnya sampah di tingkat bawah akan membuat volume sampah yang masuk ke TPA Kebon Kongok ikut berkurang.
Sementara, sampah yang sudah menumpuk di TPA Kebon Kongok akan dimanfaatkan untuk didaur ulang menjadi sumber energi oleh Pemprov NTB.
“Sampah yang ada sekarang ini (di TPA Kebon Kongok) nggak tinggal di sini sehingga menghasilkan metal, tapi bisa diolah menjadi energi,” jelasnya.
Adapun proses pengolahan sampah menjadi energi ini juga sudah dimulai Pemprov NTB, di mana sampel sampah yang ada di TPA Kebon Kongok sudah dikirim untuk diperiksa di laboratorium di Jawa.
“Kita ingin melihat apa kandungan sampah yang ada di Kebun Kongok ini,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.