Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Dinas Pariwisata Lombok Tengah (Dispar) memastikan investor asal Tiongkok tetap melanjutkan rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani.
Proyek yang berlokasi di Desa Karang Sidemen Batukliang Utara itu kini menunggu validasi izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) sebelum proses konstruksi dimulai.
"Saya telah bertemu langsung dan berdiskusi. dengan investor tersebut. Kami memastikan investor tetap membangun kereta gantung sembari menunggu proses perizinan Amdal," kata Kepala Dispar Lombok Tengah Lalu Sungkul, Rabu (23/7/2025).
Sungkul mencontohkan wisata kereta gantung di Swiss yang berada di setiap kampung dekat pegunungan.
Dia menyebut hampir setiap kampung memiliki kereta gantung karena wilayahnya didominasi pegunungan dan diminati wisatawan.
Baca juga: Progres Kereta Gantung Gunung Rinjani Masuk Tahap AMDAL dan Deposito Jaminan Proyek Rp 5 Miliar
Sungkul menjelaskan, pembangunan kereta gantung itu telah dicanangkan sejak 2013.
Groundbreaking pun sudah dilakukan sekitar dua tahun silam.
Dari hasil diskusi, posisi investor kini menunggu validasi pemerintah terkait izin Amdal yang telah diajukan.
"Investor ini tidak pernah pergi dari Lombok karena kantornya ada di Gunung Sari, Lombok Barat. Apalagi mereka sudah membayar Rp 5 miliar untuk distribusi ke Kanwil LHK terkait pemanfaatan hutan itu," bebernya.
Mantan Camat Pujut ini menambahkan, jika validasi Amdal sudah tuntas oleh pihak ketiga yang ditunjuk, maka pembangunan segera di-realisasikan.
Meski demikian, prosesnya sedikit terkendala perubahan internal perusahaan.
"Nilai investasi kereta gantung ini bisa mencapai Rp 15 triliun termasuk akomodasinya," kata Sungkul.
la memastikan, pembangunan kereta gantung tidak akan merusak alam karena hanya membutuhkan satu tiang pancang setinggi 35 meter.
Kehadiran proyek ini diyakini membuka lapangan kerja baru sekaligus mengurangi aktivitas penebangan liar.