Antrean Penumpang di Pelabuhan Lembar

ASDP Dirikan Tenda Darurat untuk Tampung Lonjakan Penumpang WNA di Lembar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENUTUPAN LAYANAN FASTBOAT- Sejumlah penumpang WNA antre di Pelabuhan Lembar. Mereka beralih menggunakan angkutan kapal ferry karena penutupan sementara layanan fast boat dari Senggigi dan Bangsal Pemenang menuju Padangbai, Bali, akibat cuaca buruk.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Ribuan warga negara asing (WNA) yang hendak menyeberang ke Bali mengalami lonjakan, hingga menyebabkan antrean panjang di Pelabuhan Lembar.

Antrean wisatawan asing tampak memadati ruang tunggu di Pelabuhan Lembar, hingga menimbulkan suasana pengap di dalam ruangan tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut, ASDP Lembar mendirikan tenda sementara yang berlokasi di luar ruang tunggu.

Dikatakan Manajer ASDP Lembar, Agus Djoko, langkah ini dilakukan guna menjamin kenyamanan penumpang, khususnya WNA, yang saat ini menggunakan jasa Pelabuhan Lembar, usai penutupan layanan fast boat dari Senggigi dan Bangsal Pemenang menuju Padang Bai, Bali, akibat cuaca buruk.

“Kami (ASDP Lembar) juga melihat ada beberapa turis asing yang tidak tertampung di ruang tunggu penumpang, ini kami sedang berprogres untuk memasang tenda guna memberikan tempat teduh bagi mereka para pengguna jasa kapal ferry,” ucap Agus Djoko saat ditemui TribunLombok.com, Kamis (7/8/2025).

Ia menjelaskan, lonjakan penumpang yang didominasi oleh WNA terjadi akibat penutupan layanan fast boat dari Senggigi dan Bangsal Pemenang menuju Padang Bai karena cuaca buruk.

“Cuacanya tidak mendukung untuk operasional kapal cepat, sementara kapal kami kan besar jadi pasti memungkinkan untuk berlayar,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Lembar, ASDP juga intens berkoordinasi dengan BPTD hingga KSOP.

Kondisi di pelabuhan saat ini masih terbilang normal. Jumlah kapal yang disiapkan pun masih sama seperti hari biasa, yakni 13 armada yang diberangkatkan.

Pihak ASDP juga tengah mempertimbangkan skenario penambahan jam bongkar muat sebagai langkah tambahan untuk mengatasi lonjakan penumpang.

“Skenario penambahan jam bongkar muat itu akan terus kita lakukan, kami akan terus koordinasi dengan pihak legulator dalam hal ini BPTD dan KSOP,” tegasnya.

Lebih jauh, ia juga mengimbau agar seluruh penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan di pelabuhan tetap menjaga ketertiban.

“Kami imbau agar tetap untuk tertib saja, karena mau pagi siang malam kami akan layani dengan baik para wisatawan limpahan dari pelabuhan Bansal, Senggigi ini,” pungkasnya.

Berita Terkini