Stunting di NTB
Alami Lonjakan hingga 5,2 Persen, Wagub Dinda Ajak Semua Pihak Keroyokan Tekan Angka Stunting di NTB
untuk menekan angka stunting ini membutuhkan koordinasi lintas sektoral terutama di dua kabupaten yang masuk zona merah.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2024 menunjukkan angka stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat 5,2 persen, dibandingkan tahun 2023.
Di mana pada tahun 2023 angka stunting NTB sebesar 24,6 persen sementara tahun 2024 sebesar 29,8 persen.
Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri mengatakan, untuk menekan angka stunting ini membutuhkan koordinasi lintas sektoral. Terutama di dua kabupaten yang masuk zona merah, yakni Lombok Utara dan Lombok Timur.
"Tentunya menurunkan ini tidak bisa dalam waktu cepat, jadi intinya kita mengajak semuanya menunjukkan kerja nyata di daerah-daerah yang memang secara data cukup tinggi," kata Dinda sapaan karibnya, Jumat (22/8/2025).
Dinda optimis di bawah kepemimpinannya bisa menunrukan angka stunting sampai dengan rata-rata nasional sebesar 14 persen, apalagi NTB punya rekam jejak menurunkan angka stunting sampai dengan tujuh persen.
Mantan Bupati Kabupaten Bima ini mengatakan, penurunan stunting ini tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, namun dia yakin jika dilakukan secara bersama-sama bisa menurunkan angka stunting ini.
"Kalau dalam waktu dekat, tidak semudah itu, ini bukan hanya soal angka tetapi juga komitmen dari seluruh masyarakat untuk terbiasa hidup sehat," kata Dinda.
Dalam data SSGI Kabupaten Lombok Utara menempati puncak klasemen stunting tertinggi sebesar 35 persen, disusul Lombok Timur sebesar 33 persen, Kabupaten Sumbawa 29 persen.
Baca juga: Wabup Nursiah Kumpulkan Kades-Camat se-Lombok Tengah Bahas Stunting, Hasilkan Sejumlah Solusi
Kemudian Kabupaten Bima sebesar 28,4 persen, Kota Mataram sebesar 23 persen dan Kabupaten Dompu 19,8 persen.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan melanjutkan program bakti stunting yang digagas era kepemimpinan Zul-Rohmi.
"Pasti ya (dilanjutkan), karenakan dalam rapat koordinasi bersama Bappeda kemarin itu kita akan duduk bersama kembali," kata Dinda.
Termasuk melibatkan organisasi yang fokus pada penurunan angka kemiskinan dan stunting, nanti akan bekerja sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.