Koperasi Merah Putih NTB

Koperasi Merah Putih di NTB Diharapkan Dapat Bersaing dengan Ritel Modern

Koperasi Merah Putih diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau dan pelayanan yang baik.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
RIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
LAUNCHING KOPDES - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB Ahmad Mashyuri (kanan) saat menghadiri launching Kopdes Merah Putih di Desa Kekeri, Lombok Barat, Senin (21/7/2025). Iqbal ingin potensi lokal menjadi lini usaha pengembangan Kopdes Merah Putih di NTB.  

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Ahmad Mashyuri berharap Kopdes Merah Putih yang yang berada di tiap desa/kelurahan di NTB mampu bersaing dengan ritel modern dan usaha-usaha lainnya. 

Ahmad menyebut, di era pasar global saat ini, kompetisi dagang semakin ketat, sehingga Koperasi Merah Putih dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau dan pelayanan yang baik.

"Orang dagang itu memang persaingan, siapa yang harganya lebih murah, pelayanan baik dan aksesnya cepat itu yang menang, koperasi ini kita harapkan mampu bersaing," kata Mashyuri di sela peluncuran Koperasi Merah Putih di Desa Kekeri, Lombok Barat bersama Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, Senin (21/7/2025).

Mashyuri menargetkan sampai dengan Oktober 2025 nanti, sebanyak 106 Kopdes Merah Putih bisa beroperasi khususnya di desa yang masuk kategori miskin ekstrim. 

"Kita prioritaskan di sana, kita carikan tempat usaha, kita konekkan (hubungkan) dengan mitra-mitra seperti Bulog dan lainnya," kata Mashyuri. 

Sebagai informasi Kopdes Merah Putih di Kekeri sebagai salah satu percontohan di NTB saat ini memiliki 68 anggota, mereka sudah melakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada April lalu. 

Modal awal pembentukan Kopdes ini hanya Rp9 juta, berasal dari simpanan pokok anggota senilai Rp1 juta masing-masing anggota dan simpanan wajib Rp10 ribu per bulan. 

Baca juga: Giliran Sekdis Pariwisata NTB Ditahan Polresta Mataram Kasus Korupsi Masker Rp1,58 Miliar

Untuk mengembangkan Kopdes ini, mereka menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti BRI untuk layanan BRILink, PT Pos Indonesia untuk layanan logistik, PT Pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pupuk. 

Kemudian PT Perdagangan Indonesia untuk kebutuhan sembako, PT Kimia Farma untuk kebutuhan apotek dan klinik desa, Bulog untuk kebutuhan pangan desa dan Pertamina memperkuat pasokan energi desa dengan kebutuhan LPG. 

Tidak lupa mengembangkan potensi lokal berupa mebel dan usaha simpan pinjam. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved