Koperasi Merah Putih NTB
Launching Koperasi Merah Putih NTB di Desa Kekeri, Gubernur Iqbal Ingin Kembangkan Potensi Lokal
Gubernur NTB menepis anggapan, usaha-usaha yang akan dijalankan oleh Kopdes Merah Putih akan mengganggu usaha masyarakat lainnya.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Desa Kekeri, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam kegiatan launching atau peluncuran Koperasi Desa Merah-Putih yang digelar serentak se-Indonesia.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan, saat ini jumlah Kopdes dan kelurahan Merah Putih di NTB sebanyak 1.166 unit yang sudah berbadan hukum.
Ribuan Kopdes Merah Putih ini akan menjalankan lini usaha yang seperti yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Iqbal juga mengatakan, masyarakat yang memiliki produk bisa bergabung dengan koperasi ini.
Mantan Dubes Indonesia untuk Turki itu menepis anggapan, usaha-usaha yang akan dijalankan oleh Kopdes Merah Putih ini akan mengganggu usaha masyarakat lainnya.
"Kopdes anggotanya masyarakat, kalau ada masyarakat yang memiliki produk bisa dimasukkan ke Koperasi dan bisa di jual di koperasi," kata Iqbal, Senin (21/7/2025).
Baca juga: Resahkan Warga, Wanita ODGJ di Pagutan Mataram Diamankan Polisi
Saat ini ada tiga model koperasi yang menjadi percontohan di NTB, di antaranya Kopdes Kekeri, Kopdes Bilelando dan Kopdes Kembang Kuning.
Iqbal mengatakan, ke depannya ribuan Kopdes/kel di NTB ini harus berbasis potensi lokal, seperti Kopdes Kembang Kuning mengembangkan usaha di sektor pertanian dan pariwisata.
"Tantangannya mengindentifikasi potensi lokal untuk mengembangkan koperasi ini," kata Iqbal.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Ahmad Mashyuri berharap Kopdes Merah Putih yang dikembangkan akan mampu bersaing dengan ritel modern dan usaha-usaha lainnya.
"Orang dagang itu memang persaingan, siapa yang harganya lebih murah, pelayanan baik dan aksesnya cepat itu yang menang, koperasi ini kita harapkan mampu bersaing," kata Mashyuri.
Mashyuri menargetkan sampai dengan Oktober 2025 nanti, sebanyak 106 Kopdes Merah Putih bisa beroperasi khususnya di desa yang masuk kategori miskin ekstrim.
"Kita prioritaskan di sana, kita carikan tempat usaha, kita konekkan (hubungkan) dengan mitra-mitra seperti Bulog dan lainnya," kata Mashyuri.
Sebagai informasi Kopdes Merah Putih di Kekeri sebagai salah satu percontohan di NTB saat ini memiliki 68 anggota, mereka sudah melakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada April lalu.
Modal awal pembentukan Kopdes ini hanya Rp9 juta, berasal dari simpanan pokok anggota senilai Rp1 juta masing-masing anggota dan simpanan wajib Rp10 ribu per bulan.