Berita Sumbawa

Bantuan Beras 10 Kg untuk 36.251 Keluarga di Sumbawa Mulai Disalurkan

Sebanyak 725 ton bantuan beras 10 kg diberikan kepada warga Kabupaten Sumbawa pada Jumat (18/7/2025).

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ROZI ANWAR
BANTUAN SOSIAL - Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot saat memberikan warga secara simbolis Bapang di depan kantor Bupati Sumbawa pada Jumat (18/7/2025) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Sebanyak 725 ton bantuan beras 10 kg diberikan kepada warga Kabupaten Sumbawa pada Jumat (18/7/2025).

Bantuan pangan beras (Bapang) tahun 2025 dari pemerintah pusat ini akan diterima oleh 36.251 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 165 desa dan kelurahan di seluruh Kabupaten Sumbawa.

Bupati Sumbawa, Syarifuddin Jarot, secara simbolis melepas distribusi 725.020 kg beras dari program Bapang 2025 tersebut.

“Bantuan ini bukan sekadar beras 10 kg, tapi bukti hadirnya negara saat rakyat butuh pegangan. Saya minta proses distribusi berjalan cepat, bersih, dan akuntabel. Jangan sampai ada satu pun warga miskin yang tertinggal,” tegas Bupati Jarot.

Sebanyak 16 warga yang mewakili delapan kelurahan menerima karung beras 10 kg secara simbolis dari tangan Bupati, Kapolres, dan Dandim. Momen ini menjadi penanda dimulainya proses distribusi bertahap yang dijadwalkan berlangsung pada 18–26 Juli 2025.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa, Syaihuddin, menyampaikan bahwa pada hari pertama pengiriman mencakup 252.020 kg beras untuk tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Sumbawa, Batu Lanteh, Unter Iwes, Labuhan Badas, Orong Telu, Utan, dan Rhee.

“Seluruh beras telah dicek dari segi mutu dan kuantitasnya, bekerja sama dengan Perum Bulog. Distribusi juga menggunakan aplikasi terintegrasi, diawasi oleh Kepolisian, dan didampingi TKSK serta aparat desa,” jelas Syaihuddin.

Ia menambahkan bahwa pergantian penerima bantuan hanya bisa dilakukan jika disertai Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) untuk menjaga keakuratan data.

"Jadi penerima manfaat tepat sasaran jika aturan-aturan itu digunakan," jelasnya.

Sinergi Bulog, Dinas Pangan, Dinas Sosial, TNI‑Polri, hingga perangkat desa yang selalu menjadi mitra untuk mengawasi distribusi beras tersebut. 

"Tanpa soliditas, logistik ratusan ton tak mungkin tiba tepat waktu di pelosok," ujarnya. 

Selain program bantuan beras, Pemkab Sumbawa menyiapkan langkah jangka panjang, penguatan lumbung pangan desa, stabilisasi harga, pemberdayaan petani, dan edukasi gizi keluarga.

"Bantuan hari ini meredam beban belanja, tapi target akhir kita adalah kemandirian pangan keluarga," tutupnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved