Kematian Brigadir Nurhadi

Pihak Keluarga Brigadir Nurhadi Akui Diminta Polisi agar Tidak Mempersulit Penyelidikan

Pihak keluarga Brigadir Nurhadi mengakui didatangi tujuh orang aparat yang datang ke rumah duka.

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
KELUARGA KORBAN - Mertua Brigadir Nurhadi, Sukarmidi saat ditemui di kediamannya di Dusun Lendang Re, Desa Sembung, Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu (9/7/2025). Pihak keluarga Brigadir Nurhadi mengakui didatangi tujuh orang aparat yang datang ke rumah duka. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Penyidikan kasus kematian Anggota Bid Propam Polda NTB Brigadir Nurhadi masih berjalan.

Pihak keluarga mengakui didatangi tujuh orang aparat yang datang ke rumah duka.

“Waktu datang 7 orang dia bilang sama saya untuk jangan mempersulit penyelidikan, dia menjanjikan akan mengawal kasus anak saya, dia bilang sudah 40 barang bukti sudah diamankan. Itu bahasanya,” ucap Sukarmidi setelah dikonfirmasi, Kamis (10/7/2025).

Dia mengungkap salah seorang anggota mengakui jika ada tekanan dari Mabes Polri untuk mengungkap kasus kematian Brigadir Nurhadi ini.

Sukarmidi menerangkan bahwa sudah ada sekurangnya 40 barang bukti yang ditemukan selama penyelidikan. 

Baca juga: Brigadir Nurhadi Sempat Curhat ke Keluarga Soal Kasus Kematian Warga KLU Berujung Penyerangan Polsek

“Jadi yang jelas dia bilang sama saya, nanti supaya cepat selesai karena saya ada tekanan mabes, ini bukan ranah keluarga, bukan ranah aparat, tapi Ini ranah negara, jadi kalau bapak mempersulit, bapak kena saya pun kena pidana,” cerita dia menirukan ucapan anggota dimaksud.

Sukarmidi menceritakan bahwa menantunya sempat mengabari tentang tugas dinasnya. 

Yakni menangani kasus kematian warga Lombok Utara Rizkil Wathoni yang bunuh diri karena ditetapkan sebagai tersangka pencurian HP di minimarket.

Peristiwa itu memicu reaksi warga yang kemudian melakukan perusakan kantor Polsek Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara pada Jumat (21/3/2025). 

Belakangan, Iptu Dwi Maulana Kurnia Amin dicopot dari jabatannya dari jabatan Kapolsek Kayangan atas serangkaian kejadian itu.

“Anak saya sempat bercerita, dia ditugaskan untuk menangani kasus kematian warga KLU yang meninggal bunuh diri itu,” ucap Sukarmadi setelah dikonfirmasi, Kamis (10/7/2025).

Nurhadi menjadi bagian dari tim yang menyelidiki peran oknum polisi yang diduga terlibat.

Tidak ada rasa curiga dari keluarga, mengingat tugas pokok anaknya di Propam Polda NTB untuk menangani pelanggaran anggota polisi.

Sukarmadi menitipkan pesan kepada menantunya itu untuk mawas diri meskipun itu dalam menjalankan tugas sekalipun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved