Lombok Timur

Pemda Lombok Timur Pastikan Berobat Cukup Pakai KTP

Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWA
PELAYANAN KESEHATAN - Penandatanganan kerja sama antara Pemda Lombok Timur dan BPJS Kesehatan. Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin menyebut masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan cukup menunjukkan KTP. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Lombok Timur.

Ia mengapresiasi peran BPJS Kesehatan dalam merespons berbagai kendala yang dihadapi, salah satunya melalui pembentukan Tim Smart.

“Perhatian dan kerja sama yang luar biasa dengan Pemda Lombok Timur, sehingga begitu banyak kendala yang kita hadapi bisa segera kita tangani,” ujarnya saat peluncuran Tim Smart JKN Kabupaten Lombok Timur, Selasa (8/7/2025).

Terkait layanan kesehatan, H. Iron sapaan akrab Bupati Haerul Warisin mengingatkan manajemen puskesmas maupun rumah sakit, bahwa pelayanan kesehatan cukup menggunakan KTP, tanpa bergantung pada kartu peserta BPJS Kesehatan.

“Ketersediaan obat juga harus diantisipasi, sehingga tidak menyulitkan masyarakat,” pintanya.

Kepala BPJS Kesehatan Lombok Timur, Elly Widiani, menyampaikan bahwa salah satu tantangan terbesar saat ini adalah memastikan tingkat keaktifan peserta BPJS Kesehatan di Lombok Timur mencapai 80 persen pada tahun 2025, sesuai target RPJMN.

“Ini untuk memastikan kualitas layanan dan agar tidak ada masyarakat yang terdiskriminasi,” katanya.

Ia berharap komitmen Pemda dan keberadaan Tim Smart, yang melibatkan sejumlah OPD terkait  mulai dari Bappeda, BPKAD, Dinsos, Dukcapil, Dikbud, DPMD, DPMPTSP, Disnaker, Dinas Koperasi dan UKM, hingga BKPSDM dapat mewujudkan pelayanan yang setara, mudah, akuntabel, responsif, dan terintegrasi (SMART).

Saat ini, tingkat keaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan Lombok Timur berada di angka 72 persen, seiring adanya penangguhan kepesertaan PBI JK oleh pemerintah pusat. Jumlah peserta yang ditangguhkan di Lombok Timur tidak kurang dari 95 ribu jiwa.

“Kami optimis dengan langkah yang sudah diambil Bupati dan Pemda Lombok Timur untuk melakukan re-aktivasi beban tersebut dapat dikurangi, sembari menekankan pentingnya strategi yang lebih tajam dan penganggaran seefektif mungkin,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved