Lombok Timur

Dikbud Lombok Timur Ajak Semua Pihak Terlibat dalam Pembangunan Sekolah

Dikbud Lombok Timur mempersilakan semua pihak untuk memperhatikan dan membangun sekolah

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
DUNIA PENDIDIKAN - Suasana belajar di salah satu SD di Lombok Timur. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur mempersilakan semua pihak untuk memperhatikan dan membangun sekolah, karena pendidikan merupakan tanggungjawab bersama. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur mempersilakan semua pihak untuk memperhatikan dan membangun sekolah, karena pendidikan merupakan tanggungjawab bersama.

Sekretaris Dikbud Lombok Timur, Jumadil, mengatakan semua pihak dapat berperan serta dalam memperhatikan dan berkontribusi di bidang pendidikan.

“Kita sekarang ini untuk bangunan minta bantuan dari luar negeri, dari NGO,” kata Jumadil, Rabu (6/8/2025).

Ia menegaskan bahwa siapapun boleh memberikan kontribusi, mulai dari masyarakat lokal hingga pihak luar negeri.

“Siapapun boleh berkontribusi, jangankan orang lokal, orang luar negeri yang tidak ada kepentingan secara langsung ke kita, kita terima dengan baik,” ujarnya.

Meski demikian, Jumadil mengingatkan pihak sekolah tidak diperbolehkan membebankan anggaran sekolah kepada wali murid.

“Sekolah tidak boleh mengelola itu, tidak boleh mematok anggaran,” sambungnya.

Terkait dugaan pungutan dana di salah satu SMP Negeri di Pringgabaya, Lombok Timur, Jumadil menegaskan bahwa pihak sekolah melarang adanya pungutan uang di lingkungan sekolah.

“Karena sekolah gratis sekarang,” tegas Jumadil.

Ia juga menyebutkan bahwa jika ada inisiatif sumbangan dari wali murid, hal tersebut dapat dikelola oleh komite sekolah dengan besarannya sesuai kesepakatan dan tanpa membebankan atau mematok sumbangan tersebut.

“Kalau nama sumbangan tidak boleh mematok tarif, kecuali pihak wali melalui komite meminta berapa dana dibutuhkan. Inti bukan sekolah yang mau sekian,” jelasnya.

Untuk perawatan sekolah, Jumadil menegaskan bahwa dana dapat dialokasikan melalui Dana Operasional Sekolah (BOS) dengan maksimal 20 persen.

“Kalau sekedar perawatan cukup, misalnya untuk cat sekolah,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah tanggungjawab bersama, terlebih dengan cita-cita mulia untuk mencapai generasi emas pada tahun 2045.

“Satu-satu membuat orang hebat itu pendidikan dan memiliki peranan penting untuk mewujudkan generasi itu,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved