Penolakan Proyek Seaplane

Balai TNGR Tanggapi Penolakan Proyek Seaplane, Pelaku Wisata Desak Kajian Ulang

Menanggapi penolakan dari pelaku wisata terhadap proyek Seaplane , Yarman menyebut hal itu wajar sebagai bentuk aspirasi masyarakat.

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
JALUR NAIK RINJANI : Jalur Turun Gunung Rinjani via Torean yang Ada di Tepi Jurang, Jumat (1/9/2023). Menanggapi penolakan dari pelaku wisata terhadap proyek Seaplane, TNGR menyebut hal itu wajar sebagai bentuk aspirasi masyarakat. 

“Pesawat ini akan memakai tenaga listrik sehingga tidak akan menimbulkan suara, sehingga tidak akan mengganggu satwa-satwa yang ada di Rinjani,” terangnya.

Baca juga: Pelaku Wisata Lingkar Rinjani Tolak Seaplane dan Glamping di Kawasan TNGR

Namun, proyek ini diposisikan untuk wisatawan kelas atas.

“Ya ibarat VIP lah, orang-orang kelas atas yang akan gunakan. Nah pesawat tersebut pun akan mendarat di Danau Segara Anak,” ungkap Yarman.

Menanggapi penolakan dari pelaku wisata, Yarman menyebut hal itu wajar sebagai bentuk aspirasi masyarakat.

“Penolakan dari teman-teman pelaku jasa wisata juga tidak apa-apa, itu bisa saja nanti jadi pertimbangan. Siapapun boleh menyampaikan pendapat,” katanya.

Meski demikian, ia menilai proyek ini tidak akan mengganggu roda ekonomi masyarakat lokal.

“Kalau terjadi ini, tidak akan terdampak secara ekonomi. Namun pendapat dan pandangan teman-teman pasti dipertimbangkan,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved