Pengiriman PMI ke Malaysia Barat Kembali di Buka, Disnakertrans NTB Tekankan Taat Administrasi

Keran pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia Barat kembali dibuka, tahap pertama sebanyak 3.000 calon PMI asal Nusa Tenggara Barat

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
PENGIRIMAN PMI: Plt Disnakertrans NTB Baiq Nelly Yuniarti menyampaikan keran pengiriman PMI ke Malaysia Barat resmi dibuka, sebanyak 3.000 PMI dibutuhkan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Keran pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia Barat kembali dibuka, tahap pertama sebanyak 3.000 calon PMI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) siap diberangkatkan.

Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan, untuk pengiriman ke Malaysia hanya ada enam perusahaan yang memiliki izin pengiriman.

Ia mengatakan pengiriman ribuan PMI ini tanpa dipungut biaya asalkan melalui perusahaan yang sudah berizin. Perusahaan SD Gunthrie yang menerima pekerja ini bergerak dibidang perkebunan.

Nelly mengatakan ada enam perusahaan penyalur yang sudah mengantongi izin pengiriman diantaranya, PT Cipta Rizki Utama, PT Cahaya Lombok, PT Sudinar Arta Andi, PT Dian Jogja, PT Wirakaritas, PT Primadaya.

"Kalau dalam implementasinya masyarakat kita ada yang membayar, itu membayar didepan karena uang dari perusahaan (penerima) belum cair, setelah cair akan diganti," kata Nelly.

Nelly bahkan meminta masyarakat jika ada perusahaan yang meminta bayaran untuk dilaporkan, karena seluruh biaya keberangkatan ditanggung oleh perusahaan penerima.

Dibukanya keran pengiriman ini tentunya harus dibarengi dengan kompetensi yang baik dari para calon PMI, sehingga ini juga menjadi kewajiban perusahaan penyalur untuk meningkatkan kemampuan para pekerja ini.

"Supaya taat aturan tertib administrasi agar PMI kita aman berangkat disana, dan juga bagaimana mengajarkan PMI kita profesional dalam bekerja," jelasnya.

Nelly mengatakan saat ini terdapat 26 ribu PMI yang bekerja di Malaysia, ia mendorong agar masyarakat tidak menggunakan jalur ilegal sehingga tidak ada yang dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia. 

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved