Cuaca NTB

NTB Bersiap Memasuki Musim Hujan di Akhir Oktober 2025

Saat ini, NTB masih berada pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, dengan potensi curah hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah.

|
Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/NURFADLILAH
MUSIM HUJAN - Suci Agustiarini, Staf Data dan Informasi BMKG NTB. Ia menjelaskan saat ini, NTB masih berada pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, dengan potensi curah hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah. 

Laporan Tribunlombok.com, Nurfadlilah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Barat (NTB) memprediksi sebagian wilayah di NTB akan memasuki musim hujan di akhir Oktober 2025.

Saat ini, NTB masih berada pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, dengan potensi curah hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah.

Suci Agustiarini, Staf Data dan Informasi BMKG NTB mengatakan, beberapa wilayah seperti Lombok Barat bagian utara, Sumbawa Barat bagian selatan, dan Sumbawa bagian selatan memiliki curah hujan menengah.

Sedangkan beberapa wilayah dengan curah hujan ringan di antaranya Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

“Berdasarkan prediksi probabilistik menunjukkan adanya potensi kejadian hujan hampir di seluruh wilayah NTB pada pertengahan Oktober ini,” ucap Suci saat ditemui di kantor BMKG NTB, Senin (13/10/2025).

Lebih lanjut, ia menyampaikan terdapat beberapa fenomena yang memengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah NTB, di antaranya ENSO (El Nino dan La Nina), Indian Ocean Dipole (IOD), peralihan menuju angin baratan, hingga Madden Julian Oscillation (MJO).

“Indeks IOD ini berada pada kategori -1,1 atau IOD negatif. Kemudian indeks ENSO yang biasa disebut El Nino La Nina juga berada pada kategori negatif, -0,62 yang berarti La Nina dalam kondisi lemah, namun akan terus dipantau,” lanjutnya.

BMKG memberi peringatan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana selama masa peralihan ini.

Perubahan cuaca yang cepat, dari panas terik ke hujan lebat, dapat menghambat aktivitas masyarakat, terutama di beberapa daerah rawan banjir dan longsor.

Masyarakat juga diminta memperhatikan lingkungan sekitar seperti drainase dan aliran air agar tidak tersumbat dan menimbulkan banjir.

“Masyarakat mungkin perlu memperhatikan lingkungan, baik drainase maupun selokan agar mencegah terjadinya bencana, khususnya banjir,” katanya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved