Aktivis HAM Desak Respons Cepat Pemerintah atas Aksi OPM Tembak Polisi di Wamena

YKKMP menekankan bahwa perlindungan terhadap warga sipil di Wamena harus menjadi prioritas utama

Tribun-Papua.com/Istimewa/Noel Wenda)
AKSI OPM - Kolase foto kondisi mobil polisi korban penembakan OPM di depan RSUD Wamena, Papua Pegunungan (kiri) dan Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua ( YKKMP ) Theo Hesegem. YKKMP menekankan bahwa perlindungan terhadap warga sipil di Wamena harus menjadi prioritas utama. 

TRIBUNLOMBOK.COM – Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) Theo Hesegem mendesak pemerintah dan aparat keamanan segera menggelar pertemuan darurat.

Seruan ini buntut kasus anggota polisi ditembak anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di depan RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada Rabu (28/05/2025).

YKKMP menekankan bahwa perlindungan terhadap warga sipil harus menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya ketegangan bersenjata antara aparat negara dan kelompok separatis bersenjata di Papua.

Aktivis HAM ini menyerukan Gubernur Papua Pegunungan, DPR, Majelis Rakyat Papua, hingga bupati segera bertindak tegas.

Dia merasakan situasi tidak nyaman yang dirasakan warga di ibu kota Provinsi Papua Pegunungan itu.

“kami minta agar pemerintah provinsi dan kabupaten segera mengadakan pertemuan darurat,” ujar Hesegem seperti dikutip dari Tribun-Papua.com, Kamis (29/05/2025).

Baca Selanjutnya: Penembak bripka marsidon debataraja di wamena papua pegunungan menggunakan senjata laras panjang

Seruan Theo ini menanggapi kasus anggota Satuan Lalulintas Polres jayawijaya, Bripka Marsidon Debataraja kritis usai mengalami luka tembak pada tubuhnya.

Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, aksi cowboy berlangsung setelah Bripka Marsidon Debataraja serta rekannya, Aipda BS kembali ke mobil patroli dan hendak meninggalkan rumah sakit.

Namun, dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor tiba-tiba mendekati mobil dinas lalu menembaki korban dari depan hingga peluru menembus kaca mobil dan peluru bersarang di tubuh korban.

Sebutir peluru mengenai dada kiri Bripka MD. Dalam kondisi terluka, korban segera dilarikan kembali ke IGD RSUD Wamena untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sementara, kedua korban kabur ke arah Wouma. Peristiwa ini membuat situasi Wamena mencekam.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) lewa juru bicaranya, Sebby Sambom menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa itu.

Baca Selanjutnya: Satgas damai cartenz ungkap anggota satlantas polres jayawijaya jadi korban penembakan otk di wamena

Kodap III Ndugama Derakma di bawah komando Egianus Kogoya disebut sebagai dalang penembakan.

Tak hanya itu, TPNPB menyebut bahwa pasukan mereka yang terdiri dari tiga Komando Wilayah Pertahanan (Kowip) dan 13 batalion kini melakukan operasi siang dan malam di seluruh wilayah Wamena.

TPNPB menyatakan kesiapan menjadikan Kota Wamena sebagai “medan perang” dan mengimbau seluruh warga, baik Orang Asli Papua maupun pendatang untuk menghentikan seluruh aktivitas mulai pagi hingga malam guna menghindari jatuhnya korban sipil.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved