Pernikahan Siswi SMP

Pandangan TGB Soal Pernikahan Usia Anak di Lombok Tengah, Beri Penjelasan Soal Kemudaratan dan Adat

TGB menyebut pernikahan anak di bawah umur banyak menimbulkan kemudaratan, baik untuk pengantin maupun keluarganya

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Tangkap Layar
PERNIKAHAN ANAK - Kolase foto pernikahan pelajar pengantin viral di Lombok Tengah dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI) TGB Zainul Majdi. TGB menyebut pernikahan anak di bawah umur banyak menimbulkan kemudaratan, baik untuk pengantin maupun keluarganya. 

Apalagi ini banyak merugikan terutama merariq di bawah umur. 

Pengakuan Pelajar Pengantin Anak yang Viral di Medsos

Pernikahan usia anak di Lombok Tengah antara siswi SMP Kelas 1 YL (14) dengan siswa SMK yang putus sekolah RN (16) viral di media sosial.

Proses pernikahan keduanya dengan adat Sasak digelar Senin 5 Mei 2025.

Selanjutnya digelar Nyongkolan secara meriah dan besar-besaran pada Rabu 21 Mei 2025 yang videonya menuai banyak komentar di media sosial.

RN akhirnya buka suara soal pernikahannya dengan YL termasuk pengakuannya yang nekat kabur ke Sumbawa.

"Supaya tidak dibelas (dipisahkan/digagalkan pernikahannya)," jelas RN singkat saat ditemui di kediamannya, Minggu (25/5/2025). 

Baca juga: Nasib Pelajar di Lombok Tengah Usai Menikah: Tinggal di Rumah Nenek, Kerja Serabutan

PERNIKAHAN ANAK - Pasangan pelajar SMP dan SMK di Lombok Tengah saat menggelar acara Nyongkolan, tradisi dalam pernikahan masyarakat Suku Sasak, di Lombok, belum lama ini.
PERNIKAHAN ANAK - Pasangan pelajar SMP dan SMK di Lombok Tengah saat menggelar acara Nyongkolan, tradisi dalam pernikahan masyarakat Suku Sasak, di Lombok, belum lama ini. (Dok.Istimewa)

RN mengenal YL sejak dua tahun yang lalu berkat hubungan asmaranya dengan kakak YL. 

Hubungan RN dengan kakak YL pun kandas. 

Belakangan, RN justru melabuhkan hati ke YL dengan alasan paras cantiknya.

Singkat cerita, RN pun memberanikan diri untuk mempersunting YL, remaja kelahiran 13 Juli 2011.

Prosesi pernikahan keduanya dengan wajah yang masih remaja kemudian viral.

RN kini sudah menjadi kepala keluarga sehingga bekerja untuk menafkahi sang istri yang masih duduk di kelas 1 SMP. 

RN bekerja serabutan tidak hanya untuk menghidupi istrinya, tetapi juga untuk merawat neneknya yang kini sudah renta. 

Berbagai pekerjaan dilakoni RN, mulai dari menjual tembakau, menjual bawang yang diambil dari Sembalun, hingga mencari barang bekas rongsokan menggunakan pikap bersama pamannya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved