Bila Pulau Sumbawa Mekar, Satria Wangsa: Daerah Istimewa Lombok Bisa Maju bak Singapura

Bila Singapura yang miskin SDA sukses mengembangkan perdagangan, industri, dan pariwisata (destinasi buatan manusia) maka Lombok juga bisa.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
Dok. Pribadi
Ketua Dinasty Nusantara NTB, Lalu Satria Wangsa 

TRIBULOMBOK.COM, MATARAM - Usulan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) dipastikan sudah masuk dalam daftar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

PPS merupakan bagian dari usulan pemekaran 42 provinsi, 252 kabupaten, 46 kota, 6 daerah istimewa, dan 5 daerah otonomi di Kemendagri.

Dari semua usulan tersebut, PPS disebut-sebut menjadi salah satu daerah prioritas untuk pemekaran. Seingga pembentukan PPS hanya tinggal menunggu moratorium daerah otonomi baru (DOB) dibuka presiden. 

Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), baik dari Pulau Sumbawa maupun Pulau Lombok juga kompak mendukung pembentukan PPS sebagai DOB baru. 

Lalu Satria Wangsa, salah satu tokoh masyarakat Lombok yang juga ketua Dinasty Nusantara NTB mengatakan, bila PPS berdiri, maka Lombok harus segera diusulkan sebagai daerah istimewa dengan nama Daerah Istimewa Lombok (DIL).

Menurutnya, masyarakat kedua wilayah otonom, PPS dan DIL, bisa sama-sama maju.

"Bila Provinsi NTB nanti terbagi dua, menjadi Propinsi Pulau Sumbawa/PPS dan Daerah Istimewa Lombok/DIL, InsyaAllah dua-duanya akan maju dan saling melengkapi," kata Lalu Satria Wangsa, pada Tribun Lombok, Minggu (18/5/2025). 

Baca juga: Pulau Sumbawa Ingin Mekar dari NTB, Muncul Gagasan Daerah Istimewa Lombok

Lebih lanjut, dia menjelaskan, masing-masing daerah dapat mengembangkan diri menurut karakteristik dan potensi daerahnya. 

"DIL nanti bisa (maju) laksana Singapura dan Thailand, sedangkan PPS bisa laksana Malaysia," ujarnya. 

Lombok dengan konsep DIL, kata Satria Wangsa, memiliki potensi kuat dalam sektor pariwisata, ekokomi kreatif, pertanian, perdagangan, serta industri berbasis komoditas rakyat seperti tembakau.

"DIL dengan Selat Lombok sebagai alur pelayaran internasional (ALKI) II dapat memanfaatkannya sebagai potensi perdagangan internasional dan manufaktur sebagaimana Singapura dengan Selat Malakanya," ujar alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.

Lombok juga punya potensi besar dengan mega proyek Global Hub Kayangan jika mampu direalisasikan. 

"Bila Singapura yang miskin SDA sukses mengembangkan perdagangan, industri, dan pariwisata (destinasi buatan manusia) maka Lombok selain memiliki potensi  ketiganya bisa lebih maju, sebagaimana Thailand yang mengembangkan pariwisata alam terutama pantai, pertanian organik, agroindustri, dan energi terbarukan," katanya. 

Bila Swiss mengunggulkan pariwisata pegunungan, maka Lombok juga bisa mengembangkan wisata pegunungan seperti Gunung Rinjani, kemudian destinasi wisata Sembalun, Senaru, Tete Batu, dan Batukliang Utara.

Sedangkan Pulau Sumbawa dengan kekuatan sumber daya alam (SDA)-nya dapat mengembangkan perkebunan, perikanan laut, dan pertambangan. Sebab mereka memiliki cadangan sumber daya alam mineral dan energi seperti Malaysia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved