Bila Pulau Sumbawa Mekar, Satria Wangsa: Daerah Istimewa Lombok Bisa Maju bak Singapura

Bila Singapura yang miskin SDA sukses mengembangkan perdagangan, industri, dan pariwisata (destinasi buatan manusia) maka Lombok juga bisa.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
Dok. Pribadi
Ketua Dinasty Nusantara NTB, Lalu Satria Wangsa 

"Dan bila warga PPS tambah sejahtera maka mereka perlu tambahan kebutuhan pokok termasuk sayur mayur dari Lombok dan warga PPS akan butuh rekreasi maka tujuan terdekatnya tentu Lombok atau DIL," katanya.

Terkait Dana Bagi Hasil (DBH) tidak perlu dirisaukan karena sebenarnya antara Pulau Lombok dan Sumbawa saling berbagi DBH.

Pulau Sumbawa mendapat bagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) dari Lombok, sedang Sumbawa membagi DBH dari tambang emas AMMAN.

Selama ini, DBH AMMAN yang dihasilkan dari Pulau Sumbawa jumlahnya Rp400-an miliar dibagi proporsional antara Pemprov NTB, daerah penghasil, dan daerah lainnya.

Jumlah ini hampir sama dengan DBHCHT dari Lombok di angka Rp400-an miliar, juga dibagi ke daerah lain secara proporsional.

"Jadi kalau terbentuk PPS dan DIL, DBH AMMAN pembagiannya akan terkonsentrasi di PPS saja sedang DBH-CHT akan terkonsentrasi di DIL saja," ujarnya.

Lebih lanjut, Satria Wangsa mengatakan, orang mungkin sering lupa bahwa Lombok sebagaimana Sumbawa juga mempunyai kandungan mineral yang tidak kalah banyak. 

Di pegunungan selatan pulau Lombok dari Kuta hingga ujung barat Sekotong penuh kandungan emas perak, ibarat tidur di atas emas perak.

Bahkan dengan penambangan secara sederhana dapat menghasilkan emas dengan mudah dan jumlah yang tidak sedikit. Tidak jarang penambang amatir menghasilkan banyak emas. 

Apalagi potensi pertambagan Lombok dikelola secara modern, pasti akan memberikan hasil yang lebih besar. 

"Terlepas dari legalitas penambangan tersebut, tapi gambaran di atas menunjukkan bahwa Lombok memiliki kandungan mineral yang tidak sedikit. Tapi dalam RTRW NTB  Pulau Lombok tidak diperuntukkan untuk tambang skala besar," katanya.  

Meski berdiri sendiri sebagai daerah otonom, dia sangat yaknin interaksi dan mobilitas sosial kedua wilayah tetap berjalan baik. 

"Secara sejarah penduduk dua pulau ini masih berkerabat, lebih-lebih saat ini banyak warga pulau Sumbawa bermukim di Lombok," katanya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved