Berita Haji NTB 2025
Ingin Tetap Makan Nasi, JCH Asal Sumbawa Bawa Bekal Beras 6 Kilo ke Tanah Suci
Ketakutan tak ada nasi di negeri Arab, membuat jemaah calon haji asal Sumbawa berinisiatif untuk membawa beras seberat 6 kilo gram
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Menurutnya, ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik melintasi negara, tetapi juga perjalanan jiwa melintasi waktu. Ia menekankan bahwa haji adalah pendidikan ruhani yang mengajarkan kesetaraan, keikhlasan, pengorbanan, dan ketaatan.
"Tidak ada status sosial di sana, tidak ada jabatan, pangkat, atau gelar yang membedakan kita di hadapan Allah. Di Tanah Suci, justru Allah mengajarkan arti kesederhanaan dan kebersamaan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jarot juga menitipkan pesan khusus kepada seluruh jamaah, khususnya kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa yang turut serta dalam rombongan haji tahun ini.
Keberangkatan Sekda, menurutnya, menjadi teladan bahwa dalam kesibukan mengurus pemerintahan, seorang pejabat tetap memiliki tanggung jawab pribadi kepada Tuhannya.
"Saya berharap, kehadiran beliau akan memperkuat semangat kebersamaan, menjadi peneduh di kala ada yang gelisah, dan menjadi motivator di kala yang lain letih," harap Jarot.
Jarot juga berpesan agar seluruh jamaah menjadikan momen haji sebagai titik awal perubahan menuju pribadi yang lebih baik, bukan hanya menyandang gelar “Haji”, tetapi juga menghadirkan perubahan nyata dalam akhlak, pola pikir, dan kepedulian sosial.
Dengan keberangkatan kloter 12 malam ini, maka total jamaah calon haji asal Kabupaten Sumbawa yang berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun 2025 menjadi 311 orang.
Selanjutnya, para jamaah akan menuju Asrama Haji Embarkasi Lombok sebelum diterbangkan menuju Madinah pada 16 Mei dini hari.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.