Opini
Padang Savana dan Biosentrisme dalam Kehidupan Peternak Bima
Perjuangan peternak Bima bukan semata-mata soal mencari nafkah. Bukan sekadar relasi ekonomi kaku antara manusia dan hasil ternak.
Dalam diskusi saya dengan salah ekonom Universitas Mataram, Dr. Firmansyah, beliau menegaskan bahwa membangun ekonomi sebuah negara atau daerah harus berpijak pada akar historisnya.
Melupakan akar sejarah berarti mengabaikan kekuatan dasar yang sesungguhnya telah teruji oleh waktu. Oleh karena itu, sektor peternakan Bima adalah denyut nadi ekonomi berbasis budaya dan sejarah, bukan sekadar aktivitas musiman.
Melihat kenyataan ini, sudah saatnya pemerintah, dunia usaha, dan semua pihak memandang perjuangan peternak Bima dengan lebih serius.
Mereka tidak hanya bertarung dengan kerasnya ekonomi pasar, tetapi juga memperjuangkan warisan budaya dan kelangsungan hidup ekologis yang terjalin erat dengan bumi Bima.
Melalui tulisan ini, saya mengajak kita semua untuk tidak lagi menutup mata. Perjuangan peternak adalah perjuangan menjaga kehidupan.
Dengan merawat ternak, mereka tidak hanya menjaga penghidupan mereka sendiri, tetapi juga merawat jalinan kasih sayang antara manusia, hewan, dan alam semesta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.