Usai Nonton Serial Drama Walid, 7 Santriwati di Lombok Laporkan Oknum Pimpinan Ponpes ke Polisi

Para santriwati merasa apa yang ditampilkan dalam serial drama Walid tersebut, sama dengan yang dilakukan oknum pimpinan yayasan ponpes berinisial AF.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
TERGUGAH CERITA WALID - Kolase foto Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi (kiri) dan foto poster serial drama Malaysia "Bidah" dengan karakter tokoh fiktif Walid (kanan). Cerita drama tersebut menggugah para santriwati yang menjadi korban kekerasan seksual untuk melapor perbuatan oknum pimpinan yayasan ke Polresta Mataram. 

Joko mengatakan, setelah pihak Ponpes mendapatkan kabar tersebut, mereka melakukan klarifikasi kepada para korban. 

Para santriwati yang ditanya mengakui memang menjadi korban kekerasan seksual oleh pria paruh baya itu.

Dalih Penyucian Rahim

AF, seorang oknum pimpinan yayasan Ponpes Lombok Barat melakukan aksi bejatnya di sebuah ruangan pada malam hari. Modusnya, dia menjanjikan keberkahan rahim bagi santriwati, kelak mereka akan melahirkan anak yang akan menjadi seorang wali Allah.

Pihak ponpes telah melakukan klarifikasi terhadap para korban, dan sudah memberhentikan oknum tersebut sebagai pimpinan yayasan.

"Berita baiknya ponpes cukup koperatif, setelah mendapatkan informasi ponpes memberhentikan yang bersangkutan sebagai ketua yayasan," kata Joko.

Joko mengatakan pihak kepolisian sudah memeriksa beberapa orang saksi korban dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dia mengatakan, pihaknya sedang fokus melakukan pemulihan psikologi korban. 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved