Berita Lombok Tengah

Cerita Usman Evakuasi 16 Korban Kecelakaan Maut Pikap di Lombok Tengah

Usman mengungkapkan, saat kejadian dirinya tidak ada pikiran lain selain bagaimana melakukan evakuasi menolong seluruh korban

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
KECELAKAAN MAUT BAREBALI 21 - Saksi mata sekaligus kepala Dusun Bunut Baok Lombok Tengah saat ditemui dirumah suka di Dusun Bunut Baok, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Senin (21/4/2025).  

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sebanyak 16 orang menjadi korban dalam kecelakaan maut pikap yang mengangkut rombongan Nyongkolan pernikahan dari Desa Bunut Baok Kecamatan Praya menuju Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah

Peristiwa nahas yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia tersebut terjadi di Jalan Umum Jurang Ripin Desa. Barebali, Kec. Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu  (20/4/2025) pukul 19.20 Wita.

Saksi sekaligus kepala Dusun Bunut Baok Usman, menceritakan bagaimana ia menjadi orang yang pertama kali melakukan evakuasi terhadap 16 orang Korban. 

Usman menceritakan, jarak antara dirinya dengan pikap tempat kejadian perkara (TKP) adalah sekitar 3-4 mobil dari belakang. Usman sendiri juga menyetir mobil pikap rombongan Nyongkolan. 

"Begitu ada kecelakaan di depan saya berhenti dan langsung turun berlarian ke TKP. Ternyata korban ini adalah warga yang Nyongkolan itu. Maka berhamburan lah saya bersama adik-adik remaja membantu mengevakuasi korban," jelas Usman. 

Usman mengungkapkan, saat kejadian dirinya tidak ada pikiran lain selain bagaimana melakukan evakuasi menolong seluruh korban yang bergelimpangan dijalan raya. 

Baca juga: Ratusan Truk Tertahan, DPRD NTB Desak Tambahan Kapal Angkut Sapi

Usman berteriak meminta bantuan kepada pengendara yang lalu lalang agar segera membawa para korban menuju ke rumah sakit terdekat yaitu Rumah Sakit Islam (RSI) Yatofa. Teriakan meminta tolong kepada pengendara yang lewat membuat suara Usman serak dan kesulitan berbicara dengan lantang. 

"Kita minta bantu untuk evakuasi, mau siapapun itu saya minta bantu. Bahkan saya yang pertama lakukan evakuasi karena melihat kondisi itu (para korban bergelimpangan bercucuran darah). Suara sampai serak karena minta tolong," terang Usman. 

Usman kepada Tribun Lombok seakan tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata bagaimana suasana kepanikan yang terjadi pada malam tersebut. 

Namun bagi Usman, satu tujuan dirinya yaitu bagaimana agar secepat mungkin bisa melakukan evakuasi kepada para korban terlebih korban merupakan warganya. 

"Kami mengevakuasinya dengan pikap atau siapapun yang ada saat itu saya minta bantuan untuk minta tolong diantar ke rumah sakit. Saya yang juga bawa pikap waktu itu juga membawa para korban ke rumah sakit," jelas Usman. 

Setidaknya ada 3 mobil yang membantu mengevakuasi para korban. Setiap diangkat langsung kemudian dibawa menuju ke rumah sakit. 

Usman menyebut, kondisi TKP yang agak gelap juga disinyalir hingga TKP yang mistis disinyalir menjadi salah satu penyebab selain memang karena kehilangan kendali setelah berusaha menyalip avanza. 

Usman menyebutkan, warganya Dusun Bunut Baok yang menjadi korban berjumlah 5 orang dengan 2 orang meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka berat. Sisanya adalah warga Dusun Bunut Baok Lauk berjumlah sekitar 11 orang.

"Korban yang meninggal yaitu Mukminah usia 40 Tahun dan Albian usia 4 Tahun, laki. Kalau 3 korban warga saya lainnya sedang dirawat di Rumah Sakit. Ada yang mengalami luka parah dan luka ringan. Kalau sisanya dari warga Dusun Bunut Baok Lauk," terang Usman. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved