Berita Bima

Wamen Kemdiktisaintek Kunjungi UMB Bima, Dorong Kampus Jadi Lokomotif Pembangunan Daerah

Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, Prof. Fauzan, mendorong perguruan tinggi di Bima untuk menghas

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ANDI HUJAIDIN
KAMPUS BANGUN DAERAH - Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI Prof Fauzan. Ia mendorong kampus di Bima agar mengeluarkan riset-riset yang bermutu untuk mendorong kemajuan daerah. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, Prof. Fauzan, mendorong perguruan tinggi di Bima untuk menghasilkan riset-riset bermutu yang dapat mendorong kemajuan pembangunan ekonomi daerah.

"Dalam tahun ini atau periode ini Pak menteri punya kebijakan kampus berdampak yang implementasinya kampus yang ada di seluruh Indonesia membangun kolaborasi atau menjadi problem solver di daerah masing-masing," ujarnya Kamis (17/4/2025).

Hal itu disampaikannya ketika mengunjungi Universitas Muhammadiyah Bima. Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu bahwa kampus harus menjadi garda terdepan dalam mendeteksi potensi daerah.

"Kampus harus melihat potensi potensi yang ada, disitulah kampus hadir dimulai dengan risetnya dan pengabdiannya. Namun demikian akibat besarnya beban tentu kampus tidak mampu tanggung sendiri," katanya.

"Tawaran dari Wali Kota cukup menarik, kampus harus berkenalan dan berakrab ria dengan pemerintah daerah,"ujarnya

"Ini tidak mudah kita ciptakan, hanya persoalannya adalah para pimpinan perguruan tinggi harus mampu mengidentifikasi potensi," sambungnya.

Lebih jauh, Prof Fauzan menilai jika ada kemauan daerah yang menginginkan kampus menjadi lokomotif pembangunan, maka suatu daerah diprediksi dapat mengalami kemajuan.

"Kalau Pak Wakil Wali Kota sudah oke kan tinggal kampus yang bergerak. Contoh di Bima ini kan produksi jagung yang panennya hanya sekali, ini harus dijadikan cita-cita bersama civitas akademika, bagaimana menjadikan kuantitas produksi dua kali lebih tinggi," tandasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved