Berita Mataram

Dewan Pertanyakan Progres Pembangunan Kantor Baru Wali Kota Mataram, Wanti-wanti Agar Tidak Molor

Dewan menagih janji Dinas PUPR Kota Mataram untuk segera memulai proyek yang dilelang pada Maret

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
KANTOR BARU - Pengendara melintas melewati lahan kantor baru Wali Kota Mataram di Jempong, Sekarbela, Kamis (13/3/2025). Dewan menagih janji Dinas PUPR Kota Mataram untuk segera memulai proyek yang dilelang pada Maret. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Kantor baru Wali Kota Mataram tak kunjung dibangun.

Ketua DPRD Kota Mataram Abdul Malik menyoroti progres proyek senilai Rp35 miliar ini.

Dia mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memulai proyek yang telah masuk dalam mandatoring spending tersebut.

“Ada aturannya, kalau sampai sekarang belum mulai, patut dipertanyakan, ada apa,” ucap Malik, Jumat (4/4/2025).

Perencanaan pembangunan Kantor Wali Kota Mataram bahkan sudah dimulai sejak 1 tahun yang lalu.

Baca juga: Komisi III DPRD Minta Pembangunan Kantor Baru Wali Kota Mataram Dimulai April

Malik menagih janji Dinas PUPR Kota Mataram untuk segera memulai proyek yang dilelang pada Maret.

“Artinya April sudah mulai dong, ini kita tunggu PUPR alasannya (kenapa belum dimulai) apa lagi,” tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Komisi III DPRD Kota Mataram Rino Rinaldi juga mendorong PUPR untuk segera memulai proyek pembangunan kantor wali kota.

Dia menegaskan, pembangunan Kantor Wali Kota harus sudah dimulai mulai awal April 2025.

“Kalau secara hemat harusnya mulai dari triwulan kedua, dan April ini harus mulai, karena apabila terjadi perubahan masih kita bisa ubah di APBD perubahan nanti,” jelasnya.

Ia menyinggung komitmen PUPR untuk menyelesaikan tender.

“Jadi itu harus klir, jangan sampai pekerjaannya ini molor, terus musim hujan banyak alasan dan nggak jadi-jadi dimulai proyek pembangunannya,” katanya.

Dia memastikan perencanaan pembangunan telah matang sehingga tidak ada alasan lagi untuk menunda.

“Ini tidak boleh main-main, karena ini wajah kota Mataram. Kemegahan ada di sana kemewahan masyarakat terwakili di sana,” tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved