Gubernur NTB Tunda Mutasi, Ini Daftar Pejabat Berpotensi Dicopot Iqbal-Dinda

Kasak-kusuk di lingkaran pejabat Pemprov NTB mengenai mutasi terus terjadi. Ada yang dapat kabar baik soal penempatan, ada pula yang tidak senang.

|
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Dok.Diskominfotik NTB
ISU MUTASI PEJABAT - Gubernur NTB Dr H Lalu Muhamad Iqbal bersama Wakil Gubernur Hj Indah Dhamayanti Putri saat meninjau Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB, Senin (3/3/2025). Rencana mutasi pejabat NTB menjadi isu hangat di kalangan pejabat saat ini. 

Sumber Tribun Lombok juga menyebut, catatan terkait sosok Roni, masuk kategori pejabat yang penilaian assesmentnya kurang optimal. Dia bertengger di urutan 37 dari 38 pejabat yang diuji. Roni hanya mendapatkan 26,16 poin.

3. Ahsanul Khalik

Posisinya saat ini menjadi Kepala Dinas Sosial (Disos) Provinsi NTB. Namanya pun santer disebutkan bakal berpindah tempat dari jabatannya saat ini. Kedekatannya dengan Zulkieflimansyah masuk dalam catatan gubernur Lalu Iqbal

Di sisi lain, perunan kemiskinan menjadi salah satu dari tiga program prioritas Iqbal-Dinda. Dinas Sosial NTB diprediksi bakal diisi oleh sosok yang sejalan dengan semangat dari Iqbal-Dinda.

4. Nuryanti

Dinas Perindustrian NTB mendapat sorotan tajam dari banyak pihak. Prospek dinas yang diharapkan memberikan nilai tambah bagi produk-produk asal NTB nyatanya tak terjadi. Peran Dinas Perindustrian tak ubahnya hanya pemberi stempel pada produk yang sudah ada. Belum nampak adanya produk besar yang didampingi dari lahir hingga besar selama lima tahun terakhir.

Bertanggung jawab atas rumah kemasan, nyatanya Dinas Perindustrian tak sanggup untuk hadir di tengah masyarakat NTB. Nuryanti disebut-sebut bakal digeser ke dinas rumpun hijau.

5. Dr Aidy Furqan

Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan diwawancara wartawan, pada Jumat (13/12/2024).
Aidy Furqan saat ini adalah kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB. Namanya kerap menjadi perbincangan terkait proyek dana alokasi khusus (DAK) fisik yang bermasalah. Hingga triwulan pertama 2025, sejumlah pengerjaan fisik gedung SMA dan SMK belum rampung.

Pengerjaan proyek DAK juga menjadi perhatian publick, terutama sejak kasus OTT Polresta Mataram terhadap kepala bidang SMK terkait dugaan suap proyek. Dalam proses penanganan kasus ini, nama Aidy Furqan pun ikut terseret.

Persoalan DAK Fisik di Dikbud NTB tidak sekadar soal proyek fisik yang amburadul. Permainan uang dalam pengerjaan proyek ini begitu kental. Sejumlah kontraktor pun hingga kini belum mendapatkan pekerjaan kendati sudah menyetor uang ke oknum pejabat pembuat komitmen (PPK) di Dinas Dikbud NTB.

6. dr Lalu Herman Mahaputra

Pria yang akrab disapa Dokter Jack ini masih memimpin RSUD Provinsi NTB. Sosok Dokter Jack menjadi perhatian publik saat terjadi penggusuran rumah singgah sampai menimbulkan demonstrasi keluarga pasien. Belakangan, pendemo menyebut pembongkaran ini perintah dari gubernur NTB. Meski pernyataan itu kemudian dibantah Lalu Iqbal yang tengah retret di Magelang, Jawa Tengah saat ini. 

Selain itu, tata kelola keuangan RSUD NTB juga menjadi sorotan anggota DPRD NTB. Isu kelebihan belanja hingga Rp193 miliar diungkapkan dewan. Kinerja rumah sakit yang seharusnya bertumbuh namun fokusnya hanya soal pembangunan fisik dan pengadaan alat kesehatan (alkes).

Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), kinerja keuangan RSUD NTB dianggap kurang beres dengan utang senilai Rp193 miliar. Belanja ini di luar rencana bisnis dan anggaran (RBA). Ada belanja Rp46 miliar untuk obat, Rp35 miliar untuk bahan medis habis pakai (BMHP), KSO BMHP dan AMHP Rp49 miliar, dan alat medis habis pakai (AMHP) Rp4 miliar. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved