Berita Bima

Program 100 Hari Kerja Man-Feri: Tangani Ternak Berkeliaran, Air Masjid Terapung, hingga Tata PKL

Wali Kota Bima A Rahman Abidin punya program 100 hari kerja bersama Wakil Wali Kota Feri Sofiyan.

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ANDI HUJAIDIN
100 HARI KERJA - Sejumlah ASN menggelar apel di halaman Kantor Wali Kota Bima Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Wali Kota Bima A Rahman Abidin punya program 100 hari kerja bersama Wakil Wali Kota Feri Sofiyan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Wali Kota Bima A Rahman Abidin punya program 100 hari kerja bersama Wakil Wali Kota Feri Sofiyan.

Dia mengaku kondisi kota yang dipimpinnya ini perlu pembenahan.

“Saya ingin mempertegas, kondisi Kota Bima sampai saat ini sangat memprihatinkan. Saya berharap kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan lebih baik. Lurah seharusnya bisa melihat kondisi wilayahnya, termasuk di mana titik-titik penumpukan sampah," tegasnya Senin (3/3/2025).

Menurut aji Man, sapaan akrabnya, saat ini penting untuk saling berkoordinasi antar instansi guna memastikan efektivitas pelaksanaan program pembangunan, pelayanan publik, serta respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi.

Baca juga: Mataram Kota Wirausaha Jadi Program Prioritas 100 Hari Kerja Mohan-Mujib

Contohnya dalam program kebersihan. Dia sangat menekankan pengangkutan sampah dilakukan pada malam hari atau sebelum pagi hari.

Tujuannya agar truk sampah dapat menyelesaikan pengangkutan dengan efektif.

Aji Man pun menyoroti masalah ternak yang berkeliaran di lokasi-lokasi penting seperti pintu masuk kota, masjid, dan pasar. 

Selain itu, ketidakteraturan tata kota, khususnya terkait pedagang kaki lima (PKL).

Aji Man menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang warga untuk berjualan namun lokasinya harus teratur dan sesuai aturan.

“Hak pejalan kaki terhadap trotoar harus dihormati, trotoar bukan tempat untuk berjualan. Jangan melihat ikon kota ini hanya sebagai hasil karya wali kota sebelumnya, seperti Noli H. Qurais dan HML. Itu adalah milik kita semua, warga Kota Bima. Kita wajib menjaga dan mengoptimalkan apa yang sudah dibangun," tegasnya.

Man menyoroti masalah fasilitas umum seperti masjid terapung yang dilaporkan tidak memiliki pasokan air.

"Hal-hal kecil seperti ini harus segera diselesaikan. Dalam 100 hari kerja, saya ingin menuntaskan masalah-masalah tersebut," ujarnya.

Wali Kota Bima juga mengingatkan para pejabat untuk fokus pada pekerjaan tanpa memikirkan rotasi, mutasi, atau promosi jabatan.

"Kerja saja dengan niat baik. Jika kita punya niat baik, Allah pasti akan membantu kita. Jangan pernah berpikir untuk menjatuhkan dan menzalimi orang lain," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved