Berita NTB
Danrem 162/WB Paparkan Capaian Program Ketahanan Pangan di NTB
Korem 162 /Wira Bhakti menjamin keberlangsungan agenda ketahanan pangan di NTB dengan berbagai program penyangga
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Komandan Resor Militer (Danrem) 162 /Wira Bhakti Brigadir Jenderal TNI Agus Bhakti menyampaikan, capaian program ketahanan pangan yang dijalankan di Nusa Tenggara Barat (NTB) sejauh ini.
Program yang merupakan mandat dari Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) dilanjutkan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto ini bertujuan untuk memberikan pendampingan petani dalam melaksanakan intensifikasi pertanian.
Sejauh ini, pihaknya menjamin keberlangsungan agenda ketahanan pangan ini dengan berbagai program penyangga, di antaranya pemenahan irigasi hingga penggunaan alat pompa air.
“Intinya bagaimana meningkatkan produktivitas (pertanian), sudah disampaikan pada saat Rapim (Rapat Pimpinan) memang itu didukung penuh oleh Presiden Prabowo,” ucap Agus saat ditemui TribunLombok.com usai acara perayaan HUT ke 64 TNI AD di Trisula Bataliyon Infantri 742/Saktia Wirayuda, Kamis (27/2/2025).
Selain peningkatan kualitas, pihaknya juga tengah meningkatkan produktivitas dengan menambah luas tanam.
Hal ini diperlukan guna mengawal dan melindungi petani. Pihaknya berkomitmen mecapai target harga yang ditetapkan pemerintah untuk gabah kering sebesar Rp 6.500 per kilo.
Pihaknya juga menjamin kualitas gabah kering ini baik dan akan terserap seluruhnya oleh Bulog.
“Kita pastikan petani itu bisa menghasilkan gabah kering dan diserap oleh Bulog dengan harga ygang sudah ditetapkan itu,” tegasnya.
Baca juga: Dorong Ekonomi Daerah, Pemkab KSB Akan Suntik Modal ke BUMD
Diungkapkannya, NTB saat ini menjadi daerah serapan gabah terbesar dengan target serapan 180 ribu ton per tiga bulan sekali.
“Makannya kita terus berjibaku bagaimana mengamankan petani, kemarin penanaman sudah, nanti panen, setelah panen kita pastikan dibeli Bulog dengan harga sesuai harga yang ditetapkan, dengan harapan petani akan bisa berkecukupan,” jelasnya.
Adapun luas tanam di NTB yang dikawal TNI AD sebanyak 560 ribu hektare. Ribuan hektare lahan ini dikhususkan untuk penanaman padi.
“Dari hasil ribuan hektare ini, di kuarta pertama itu kita pastikan Bulog menyerap 180 ribu ton itu,” pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.