Berita Mataram
Pengakuan Kota Tua Ampenan Jadi Situs Unesco sebagai Langkah Mataram Mendunia
Saat ini upaya nyata yang bisa dilakukan adalah menjadikan Kota Tua Ampenan sebagai pusat keramaian
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Mataram Cahya Samudera menyambut baik kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk membuat Kota Tua Ampenan sebagai situs bersejarah yang diakui UNESCO.
Menurutnya, hal itu merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan nilai sejarah.
“Jadi kita bicara heritage tourism dan mencoba tetap menjaga marwah kota tua ampenan ini. Kalau bicara situs unesco itu akan ada kajiannya juga,” ucap Samudera, Selasa (14/1/2025).
Yang pasti, lanjut dia, saat ini upaya nyata yang bisa dilakukan adalah menjadikan Kota Tua Ampenan sebagai pusat keramaian.
“Kalau kami ingin itu menjadi pusat keramaian dengan keunikan tersendiri termasuk juga dengan pengakuan situs Unesco ya kita sambil jalan lah,” katanya.
Baca juga: Revitaslisasi Eks Pelabuhan Ampenan Rampung, PKL Direlokasi, Jalur Keluar Masuk One-Way
Langkah pengakuan Unesco ini diyakini akan membuat Kota Mataram khususnya Kota Tua Ampenan akan semakin terkenal.
Meski begitu hal hal mendasar seperti kebersihan terlebih dulu harus diselesaikan serta pengelolaan sejumlah bangunannya.
“Karena memang hampir sebagian besar bangunan di kota tua ampenan itu adalah milik pribadi yang milik kita (Pemda) hanya beberapa lokal saja,” sebutnya.
Adapun upaya pemerintah yang bisa dilakukan saat ini salah satunya melakukan pengecetan untuk merawat estetika.
“Kita juga tetap mengawasi walaupun itu milik pribadi kita mengajak mereka sadar bahwa itu juga diatur dalam peraturan daerah untuk menjaga betul pasak bangunannya,” imbuhnya
“Intinya kota pelabuhan itu pasti punya situs peninggalan sejarah dan itu bukan hanya di kota utama tapi di gang-gang. Dan itu saat ini sedang dilengkapi oleh Pokdarwis kita di Kota Ampenan untuk road map-nya hingga nanti wisatawan bisa lebih leluasa mempelajari dan menikmati nilai sejarah disana,” demikian Samudera.
Upaya menjadikan kota tua Ampenan sebagai situs bersejarah Unesco sudah dibahas bersama oleh Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana dan Gubernur NTB terpilih Lalu Muhammad Iqbal.
Dikatakan Iqbal, akan ada dua program yang aka dijalankan bersama antara Pemkot dan Pemprov, yakni revitalisasi kota tua Ampenan hingga pengelolaan dan pengadaan transportasi publik.
“Tadi saya bicara dengan beliau dua hal, dalam waktu dekat akan segera kita lakukan revitalisasi kota tua ampenan itu yang penting,” kata Iqbal.
(*)
Bappenda Kota Mataram Akui Royalti Musik Berpotensi Jadi Kendala Capaian PAD |
![]() |
---|
DPRD Kota Mataram Sebut Polemik Royalti Musik Bisa Jadi Ancaman PAD |
![]() |
---|
HIV/AIDS di Kota Mataram Masuk Level Mengkhawatirkan, 929 Kasus Sepanjang Januari-Juni 2025 |
![]() |
---|
Inspektorat Kota Mataram Sebut Temuan BPK Terkait Pinjam Nama Perusahaan Hanya Soal Administrasi |
![]() |
---|
Sekolah di Mataram Wajib Pasang Atribut Merah Putih HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.