Opini

Perlindungan Anak dan Perempuan Sebagai Tanggung Jawab Bersama

Perlindungan terhadap anak dan perempuan harus menjadi prioritas utama dalam semua aspek kehidupan, mulai dari keluarga, sekolah, tempat kerja.

Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
Dwina Ilmiyati, mahasiswi FKIP Unram, pemenang lomba penulisan Opini UKM PRIMA. 

Penulis, Dwina Ilmiyati mahasiswi FKIP Unram, pemenang lomba penulisan opini UKM PRIMA 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Anak-anak dan perempuan adalah aset berharga bagi masa depan bangsa. Anak-anak merupakan generasi penerus yang akan memimpin dan membawa perubahan, sementara perempuan berperan penting dalam keluarga dan masyarakat, baik sebagai pendidik maupun agen perubahan sosial.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap anak dan perempuan harus menjadi prioritas utama dalam semua aspek kehidupan, mulai dari keluarga, sekolah, tempat kerja, hingga masyarakat luas.

Namun, meskipun banyak kebijakan yang ada untuk melindungi mereka, kenyataan di lapangan masih jauh dari ideal. Anak-anak dan perempuan sering kali menjadi korban kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap mereka bukan hanya soal hak asasi manusia, tetapi juga soal masa depan bangsa yang lebih baik.

Kita semua perlu menyadari bahwa perlindungan terhadap anak dan perempuan adalah tanggung jawab bersama, dan kita harus bersama-sama memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan yang layak.

Pentingnya Perlindungan Hukum yang Kuat
Anak dan perempuan memerlukan perlindungan hukum yang kuat untuk mencegah kekerasan dalam segala bentuknya. Meskipun sudah ada undang-undang yang mengatur hal ini, penerapannya di lapangan masih sangat lemah.

Banyak kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang tidak dilaporkan atau tidak ditangani dengan benar. Bahkan, beberapa kasus sering kali diabaikan, yang menunjukkan lemahnya penegakan hukum dan kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang hak-hak mereka.

Menurut data terbaru dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), pada tahun 2024 tercatat lebih dari 18.000 kasus kekerasan, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak. Perlindungan hukum yang kuat sangat penting untuk mencegah kekerasan fisik, seksual, dan emosional terhadap perempuan dan anak.

Hukum yang jelas akan membuat pelaku berpikir dua kali sebelum melakukan kekerasan. Namun, tanpa penegakan hukum yang efektif, kekerasan akan terus berlanjut. Oleh karena itu, kita memerlukan sistem hukum yang lebih kuat, di samping kampanye nasional untuk meningkatkan

kesadaran publik serta pelatihan khusus bagi aparat penegak hukum dalam menangani kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Dampak Psikologis dan Sosial yang Serius

Dampak kekerasan terhadap anak dan perempuan sangat serius dan dapat berlangsung lama. Kekerasan fisik, emosional, atau seksual yang dialami anak-anak sering kali mengarah pada gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan stres, dan penurunan rasa percaya diri.

Anak-anak korban kekerasan juga menghadapi kesulitan dalam belajar dan memiliki masalah dalam keterampilan sosial, yang dapat mempengaruhi kinerja akademis dan hubungan sosial mereka.

Pada perempuan, kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan seksual dapat menyebabkan trauma yang mendalam. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved