Berita Lombok Timur

Lombok Timur Bersiap Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Tim Tabah Bakal Dikerahkan

Dalam waktu dekat juga akan digelar pasukan untuk memulai kesiapsiagaan bencana

TRIBUNLOMBOK.COM/Ahmad Wawan Sugandika
Pohon tumbang depan Kampus IAIH Pancor Lombok Timur. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur mengambil ancang-ancang untuk menaikkan status ke tanggap bencana. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur mengambil ancang-ancang untuk menaikkan status ke tanggap bencana.

Organisasi Perangkat Daearah (OPD) terkait seperti Dinas LHK, Dinsos, Dishub, Perkim, dan BPBD Lombok Timur sudah melakukan rapat koordinasi.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur  Hasni mengatakan setidaknya hingga saat ini ada empat potensi bencana yang diatensi, diantaranya Banjir, Longsor, Angin Puting Beliung, dan Pohon Tumbang.

“Penanganannya kami diskusikan baik pohon tumbang, banjir, longsor dan lainnya terkait personal tim, sarpas yang disiapkan termasuk bantuan makanan yang sifatnya segera. Ini akan diinventarisasi oleh OPD terkait,” ucap Hasni ditemui usai Rakor Pengendalian Bencana, Selasa (10/12/2024).

Jika dalam beberapa minggu ke depan intensitas bencana alam semakin tinggi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB untuk menaikkan status kebencanaan dari siaga menjadi tanggap bencana.

Baca juga: Ular Piton Sepanjang 3 Meter Muncul di Rumah Warga Saat Banjir Bandang Terjang Desa Rarang

Tim yang dibentuk Penjabat Bupati Lombok Timur Juaini Taofik yang diberi nama Tim Tanggap Bencana Hidrometeorologi (Tim Tabah) akan kembali digerakkan. 

Pihaknya dalam waktu dekat juga akan menggelar pasukan untuk memulai kesiapsiagaan bencana.

“Dulu kita punya Tim Tabah dan kami sudah diskusikan itu akan digerakkan dan nanti pada hari gelar pasukan peralatannya kita akan siagakan juga,” tuturnya.

Hasni mengungkap ada 8 kecamatan yang menjadi atensi terkait potensi terdampak bencana.

“Biasanya setiap tahun ada 8 yang rawan bencana dan jika ada kecamatan lain akan ditangani. Tapi harapan kita tidak bertambah tapi menurun,” demikian Hasni.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved