Pendaki Terjatuh di Rinjani

4 Fakta Hilangnya Pendaki Asal Jakarta Khaifat Rafi Mubarok di Gunung Rinjani

Berikut fakta-fakta hilangnya pendaki asal Jakarta, Khaifat Rafi Mubarok saat mendaki Gunung Rinjani.

Editor: Laelatunniam
Dok.Istimewa
Proses pencarian Khaifat Rafi Mubarok, pendaki asal Jakarta yang hilang di Gunung Rinjani. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kaifat Rafi Mubarok pendaki asal Jakarta yang hilang saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, kini sudah ditemukan tim evakuasi, Selasa (8/10/2024).

Setelah 9 hari pencarian terhitung dari tanggal 30 Agustus 2024, Khaifat Rafi Mubarok akhirnya ditemukan. Korban ditemukan terjatuh ke dalam jurang dengan kondisi diperkirakan meninggal dunia.

Berikut fakta-fakta hilangnya pendaki asal Jakarta, Khaifat Rafi Mubarok saat mendaki Gunung Rinjani.

1. Mendaki Bersama 11 Temannya

Dari informasi yang dihimun Tribun Lombok, Khaifat Rafi Mubarok bersama 11 orang temannya melakukan booking tiket di Taman Nasional Gunung Rinjani selama 4 hari, dari tanggal 28 September 2024 sampai dengan 1 Oktober 2024.

Pada Minggu sore (29/9/2024) Rifai dan temannya Muhammad Afifah Reza terperosok di punggungan arah Pelawangan menuju puncak Rinjani.

Berdasarkan keterangan Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman, Afifah Reza pada saat tergelincir sempat berpegangan pada kayu, sedangkan Kaifat sempat berpegangan pada batu namun terlepas, sehingga korban terjatuh ke tebing arah Danau Segara Anak.

Korban Afifah Reza dinyatakan selamat, dan kini masih menjalani perawatan medis.

2. Sembilan Hari Pencarian 

Sejak Khaifat Rafi Mubarok dilaporkan hilang, tim evakuasi melakukan pencarian 9 hari lamanya. Terhitung dari tanggal 30 Agustus dan ditemukan pada 8 Oktober 2024.

3. Korban Terperosok Hingga 500 Meter

Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan, dua personel juga diturunkan langsung ke tebing yang dicurigai menjadi tempat jatuhnya korban dengan kedalaman mencapai 500 meter, untuk melakukan pencarian secara manual.

Kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi kendala dalam proses pencarian korban.

4. Pencarian Menggunakan Drone Thermal

Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan, dalam upaya pencarian korban, tim SAR tidak hanya mengandalkan pencarian manual. Penggunaan drone thermal menjadi salah satu upaya untuk mempercepat proses pencarian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved