Pendaki Terjatuh di Rinjani

Insiden Beruntun di Rinjani, Agam Rinjani Berencana Gunakan Uang Donasi untuk Ritual 'Ngasuh Gunung'

Banyaknya insiden pendaki yang jatuh bahkan hingga tewas di Gunung Rinjani maka harus dilakukan 'Ngasuh Gunung'. 

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
RIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
RITUAL NGASUH GUNUNG - Agam Rinjani saat ditemui, di Sembalun, Kamis (17/7/2025). Agam berencana menggunakan sebagian uang donasi untuk ritual Ngasuh Gunung akibat insiden beruntun di Gunung Rinjani.  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Insiden beruntun di Gunung Rinjani membuat sosok Abdul Haris Agam atau Agam Rinjani, berencana melakukan ritual penyucian gunung. 

Hal ini disampaikan Agam saat ditemui di Sembalun, saat acara pembukaan pelatihan Vertical Rescue Evacuation, Kamis (17/7/2025). 

Agam menyampaikan, banyaknya insiden pendaki yang jatuh bahkan hingga tewas di Gunung Rinjani maka harus dilakukan 'Ngasuh Gunung'. 

"Jadi kita harus sucikan gunung itu, itupun butuh biaya untuk potong kerbau, mungkin kami akan lakukan itu agar Rinjani lestari," kata Agam.

Ritual ini biasanya berlangsung selama beberapa hari, dengan puncak acara berupa pendakian ke gunung oleh tokoh adat untuk melakukan ritual pelepasan sesajen dan doa. 

Pria kelahiran Makasar itu mendapatkan donasi Rp1,3 miliar, saat ia berhasil membawa jasad pendaki asal Brasil Juliana Marins, dari dasar jurang sedalam 600 meter ke atas punggungan Gunung Rinjani

Uang donasi itupun sudah diterima Agam, ia pun sudah membelikan peralatan evakuasi lengkap dengan harga yang cukup fantastis yakni senilai Rp180 juta per orang. 

"Biar saat teman-teman melakukan evakuasi sudah sangat siap, apa yang kurang kami lengkapi," jelas Agam. 

Tak sampai di situ saja, sisa uang donasi inipun akan digunakan untuk membeli bibit pohon yang akan ditanam di Gunung Rinjani, termasuk untuk menggelar ritual Ngasuh Gunung itu. 

"Kami bikin kegiatan-kegiatan sosial," katanya. 

Baca juga: Tewas Usai Ditendang saat Mabuk Tuak, Warga Lombok Timur Ditemukan di Dasar Kali Ancar

Dengan banyaknya insiden di Gunung Rinjani, Agam berharap agar para pelaku wisata terutama guide dan porter mendapatkan pelatihan dasar pencarian dan pertolongan (SAR). 

Sehingga jika terjadi kecelakaan di gunung tertinggi ketiga di Indonesia itu, mereka bisa memberikan pertolongan pertama bagi tamunya. 

Dalam waktu dekat, para pelaku wisata bersama pemerintah dan stakeholder akan memperbaiki jalur. 

Karena banyaknya insiden selain karena pendaki yang kurang fokus, juga disebabkan karena jalur yang masih rawan. 

Agam juga meminta agar pelaku wisata berhenti menjual Gunung Rinjani sebagai wisata trekking,"kalau ditawarkan ke bule pasti mereka datang pake celana pendek sepatu biasa". 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved