Pendaki Belanda Jatuh di Rinjani
4 Fakta Pendaki Belanda yang Jatuh di Gunung Rinjani
Dua kecelakaan beruntun terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani dalam dua hari terakhir. Setelah pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger
TRIBUNLOMBOK.COM - Dua kecelakaan beruntun terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani dalam dua hari terakhir.
Setelah pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger, terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, Rabu (16/7/2025).
Hari ini, Kamis (17/7/2025), seorang wisatawan berkewarganegaraan Belanda, Sarah Tamar van Hulten, dikabarkan terjatuh di jalur yang sama.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Nusa Tenggara Barat (NTB), Yusron Hadi menjelaskan, Sarah mendaki pada hari Rabu 16 Juli kemarin, kemudian pada hari ini ia turun menuju Danau Segara Anak namun di tengah perjalanan terjatuh sekira pukul 13:00 WITA.
Yusron juga menjelaskan saat ini helikopter Bali Air sudah menuju ke Sembalun untuk melakukan evakuasi, namun kondisi cuaca berawan dan berkabut.
Selengkapnya berikut TribunLombok.com rangkum lima fakta pendaki Belanda yang jatuh di Gunung Rinjani.
1. Dua Kecelakaan Beruntun di Jalur Pendakian yang Sama
Dalam dua hari berturut-turut, jalur pendakian Gunung Rinjani yang mengarah dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak menjadi lokasi dua kecelakaan serius. Pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger, terjatuh pada Rabu, 16 Juli 2025.
Kejadian tersebut diikuti insiden serupa pada Kamis, 17 Juli 2025, saat pendaki asal Belanda, Sarah Tamar van Hulten, juga mengalami kecelakaan di jalur yang sama.
Kejadian ini menunjukkan medan yang cukup berbahaya dan menuntut kewaspadaan ekstra dari para pendaki.
2. Korban Terjatuh Saat Turun Menuju Danau Segara Anak
Sarah Tamar van Hulten memulai pendakian pada Rabu, 16 Juli 2025. Namun, saat turun menuju Danau Segara Anak pada Kamis sekitar pukul 13.00 WITA, ia terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun.
Informasi kecelakaan ini baru diterima tim SAR satu jam kemudian, dan segera dilakukan koordinasi serta persiapan evakuasi. Kondisi korban dan penyebab jatuhnya masih belum dipastikan.
3. Upaya Evakuasi Melibatkan Tim SAR Darat dan Helikopter
Tim SAR dari Pos Kayangan berjumlah lima orang langsung diberangkatkan dengan peralatan lengkap untuk melakukan penyelamatan.
Karena medan yang sulit dan waktu evakuasi yang terbatas, Kepala Kantor SAR Mataram menginstruksikan koordinasi dengan SGi Air Bali dan SAR Denpasar untuk mengerahkan helikopter.
4. Penutupan Sementara Jalur Pendakian oleh BTNGR
Menanggapi dua kecelakaan beruntun tersebut, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengeluarkan pengumuman resmi mengenai penutupan sementara jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak mulai 16 Juli 2025.
Penjelasan TNGR Mengenai Penutupan Jalur Pendakian Pelawangan Sembalun-Danau Segara Anak |
![]() |
---|
Pendaki Belanda Jatuh di Rinjani Dievakuasi Pakai Helikopter ke Bali |
![]() |
---|
Helikopter dan Tim SAR Dikerahkan Evakuasi Pendaki Belanda di Rinjani |
![]() |
---|
Update WNA Belanda Jatuh di Rinjani: Skenario Evakuasi Pakai Helikopter dan Jalur Darat |
![]() |
---|
Kecelakaan Beruntun WN Swiss dan Belanda di Rinjani, TNGR Tutup Pendakian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.