Menag Nasaruddin Umar: Guru Itu Tujuannya Mulia, Bagaimana Memintarkan Anak Orang, Bukan Cari Uang

Menag Nasaruddin Umar tegaskan guru profesi mulia, fokus memintarkan anak, bukan cari uang. Guru harus suci, tulus, dan profesional dalam mendidik

Editor: Irsan Yamananda
Tangkap Layar Youtube Kemenag
MENAG NASARUDDIN UMAR - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi penjelasan hasil sidang isbat awal Ramadan 1446 H, Jumat (28/2/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, kembali menegaskan bahwa guru adalah profesi mulia yang harus dibarengi dengan sikap dan akhlak yang baik.

Menurutnya, pengabdian seorang guru dalam mendidik harus dilakukan dengan niat berbuat baik.

"Guru itu mestinya Nabi kecil ya, harus menjauhi dosa, bukanlah seorang guru kalau langganan dosa, kumpul kebo melakukan perzinahan, itu enggak guru itu," ujar Nasaruddin saat membuka Pembelajaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 3 di UIN Jakarta, Tangerang Selatan, Rabu (3/9/2025) dikutip dari Kompas.

Menag juga menekankan pentingnya guru agama tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Seorang guru itu harus suci di langit suci di bumi. Kalian tidak gampang menjadi seorang guru, kalau enggak sanggup lebih baik serahkan mandatnya," tambahnya.

Sebagai profesi yang mulia, guru harus memiliki niat tulus dalam menyalurkan ilmu kepada murid.

"Insya Allah pekerjaan yang paling mulia itu adalah memintarkan orang yang bodoh itu amal jariyah, lebih buat amal jariyahnya," jelasnya.

SIDANG ISBAT - Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Wakil Menteri Agama Romo Syafii, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi dan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI menyampaikan hasil sidang isbat penetapan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta (27/5/2025). Dalam hasil sidang isbat tersebut Pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 dan Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025.
SIDANG ISBAT - Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Wakil Menteri Agama Romo Syafii, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi dan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI menyampaikan hasil sidang isbat penetapan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta (27/5/2025). Dalam hasil sidang isbat tersebut Pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 dan Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025. (Tribunnews/Jeprima)

Nasaruddin menegaskan bahwa tujuan menjadi guru bukan untuk mencari keuntungan materi.

"Guru itu tujuannya mulia, bagaimana memintarkan anak orang itu tujuannya, bukan cari uang. Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedagang lah," katanya.

Lebih jauh, Menag menuturkan bahwa guru yang profesional seharusnya memiliki empat kriteria utama: pertama, learning how to learn; kedua, learning how to teach, yakni kemampuan mendidik murid agar belajar; ketiga, teach how to learn, yaitu mengajarkan murid cara belajar; dan terakhir, teaching how to teach, atau kemampuan mengajarkan cara mengajar yang baik.

Berikut video lengkapnya:

Profil Nasaruddin Umar, Menteri Agama Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto Gibran Rakabuming 2024

Nasaruddin Umar ditunjuk menjadi Menteri Agama Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka.

Pria dengan gelar lengkap AG. Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. (lahir 23 Juni 1959) ini adalah Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia dari tahun 2011 sampai 2014.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved