Pendaki Terjatuh di Rinjani

Misteri Hilangnya Kaifat Rafi, Santri Asal Jakarta Jatuh saat Mendaki Gunung Rinjani

Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dan kepolisian terus dilakukan baik secara insentif, guna menemukan keberadaan Rafi yang jatuh di Rinjani

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Proses pencarian Khaifat Rafi Mubarok, pendaki asal Jakarta yang hilang misterius di Gunung Rinjani. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Hilangnya Kaifat Rafi Mubarok pendaki asal Jakarta yang dilaporkan jatuh di tebing saat mendaki Gunung Rinjani masih menjadi misteri.

Kini memasuki hari kesembilan, Rafi yang juga seorang santri tak kunjung ditemukan.

Upaya pencarian oleh tim gabungan SAR, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dan kepolisian terus dilakukan baik secara insentif, guna menemukan keberadaan Rafi.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman mengungkap, kendala utama pada proses pencarian korban saat ini adalah kondisi medan dan kendala cuaca buruk.

"Tim SAR telah melakukan pencarian secara intensif, termasuk menuruni tebing sedalam 500 meter. Namun, kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan besar bagi tim SAR," uap Yarman, Selasa (8/10/2024)

Untuk mempersempit area pencarian, teman korban yang berhasil selamat telah dibawa ke lokasi kejadian. 

"Kami berharap ia dapat memberikan informasi lebih detail mengenai titik jatuhnya korban," tambah Yarman.

Selain menggunakan peralatan manual, drone juga dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.

"Dengan drone, kami bisa memantau area yang sulit dijangkau," jelas Yarman.

Kasus hilangnya Kaifat menimbulkan berbagai pertanyaan. Beberapa pihak mengaitkannya dengan kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya, seperti kasus Siti Maryam pada 2017. 

Kepercayaan akan kekuatan mistis dan tanda-tanda alam juga mengemuka di kalangan masyarakat setempat.

Baca juga: Sepekan Pencarian Pendaki Jakarta Jatuh di Gunung Rinjani, Tim SAR Manfaatkan Drone Thermal

Namun, tim SAR tetap berpegang pada data dan fakta. "Kami akan terus berupaya maksimal hingga korban ditemukan," tegas Yarman.

Berkaca dari kasus tersebut, para pendaki diimbau untuk memperhatikan keselamatan.Pendakian bukan hanya sekadar petualangan, tetapi juga memerlukan persiapan yang matang dan pengetahuan yang cukup.

Dari informasi yang didapatkan, Rafi sejatinya bukan pendaki pemula. Hal ini dibenarkan pula oleh ayah kandung korban, Santo, disebutkannya Rafi udah sering naik gunung.

Dia juga mengungkapkan kesedihannya yang mendalam. 

"Saya berharap anak saya bisa segera ditemukan," ujarnya dengan nada pilu.

Santo juga memberikan sejumlah masukan. "Saya berharap TNGR dapat meningkatkan keamanan dan menambah rambu-rambu peringatan," katanya. 

Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan dasar bagi para pendaki, terutama anak-anak.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved