Berita Lombok Timur
DPRD Lombok Timur Sidak Sejumlah Tambang Galian C yang Diduga Cemari Lahan Pertanian
Turunnya anggota DPRD Lombok Timur ke sejumlah lokasi galian C menyusul adanya laporan terkait dugaan pencemaran lingkungan lahan pertanian
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sejumlah fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah tambang galian C yang ada di daerah ini, Jumat (4/10/2024)
Turunnya sejumlah fraksi ini menyusul adanya laporan terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat galian C.
Ketua Fraksi Perindo DPRD Lombok Timur, HM. Djamaluddin mengatakan, pihaknya mendapati sejumlah temuan pada sidak tersebut, dan nantinya akan memanggil pihak pengusaha tambang, masyarakat, hingga dinas terkait.
“Data temuan kita hari ini sudah dipegang, nanti ini kita akan kembangkan dan kemudian kita rembukkan terkait persoalan tambang yang dikatakan telah mencemari lingkungan yang menyebabkan sejumlah petani mengalami kerugian,” ucap Djamaluddin.
Ada dua Kecamatan yang menjadi perhatian DPRD Lombok Timur, yakni di Kecamatan Lenek hingga Labuhan Haji
“Berdasarkan hasil sidak kita ini kita pantau di Desa Kalijaga, Kecamatan Aikmel, dan Krleko Selatan, Kecamatan Labuhan Haji,” katanya.
Diakui Djamaluddin, ada potensi permainan pihak tambang yang mengakibatkan terjadinya pencemaran saluran irigasi.
Baca juga: Massa Aksi Minta DPRD NTB Desak Penutupan Tambang Galian C Berkedok Gudang di KSB
Hal tersebut diakui pula oleh Ketua Fraksi Golkar DPRD Lotim, Lalu Hasan Rahman. Pihaknya menemuka air keruh yang di sejumlah saluran irigasi yang diduga disebabkan aktivitas tambang.
“Didesa Korleko tadi kita temukan airnya keruh dan berlumpur kemudian masuk ke lahan pertanian maupun perkebunan, ini mengakibatkan tanaman tidak bisa tumbuh baik,” katanya
Kondisi jalan raya yang berdebu dengan ditambal pasir, hingga kerusakan parah, juga menjadi temuan pada sidak tersebut.
Atas kondisi demikian, pihaknya akan mengambi langkah tegas, namun terlebih dahulu akan dirumbukkan bersama pihak terkait, diantaranya APH, Dinas terkait, pelaku tambang, hingga petani.
“Hingga yang boleh nanti mengatakan tutup atau tidaknya tambang itu kita bersama,” tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.