Berita Bima

Anggota DPRD Kota Bima Dilantik, Mahasiswa Saling Dorong dengan Polisi di Luar Gedung

massa aksi sempat saling dorong dan aparat kemanan, hingga membakar ban di pinggir jalan

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bima unjuk rasa di depan Paruga Nae, Convention Hall, Kota Bima, Selasa (24/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bima unjuk rasa di depan Paruga Nae, Convention Hall, Kota Bima, Selasa (24/9/2024). 

Demo ini jelang pengucapan sumpah dan janji anggota DPRD Kota Bima 2024-2029. 

Pantauan TribunLombok.com, massa aksi sempat saling dorong dan aparat kemanan, hingga membakar ban di pinggir jalan. 

Hingga pukul 12.00 Wita massa aksi  bertahan.

Massa aksi menyoroti sejumlah persoalan di antaranya memasifkan akses jaringan seluler yang di beberapa wilayah Kota Bima. 

Mendesak DPRD Kota Bima tuntaskan krisis air bersih.

Baca juga: 3 Paslon Ditetapkan KPU di Pilkada Kota Bima 2024: Rum-Innah, Man-Feri, Syafriansyar-Syamsuddin

Kemudian meminta DPRD Kota Bima  memanggil dan mengevaluasi kepala BPKSDM Kota Bima.

Mahasiswa ini juga meminta DPRD Kota Bima menyediakan dana hibah pendidikan bagi yang tidak mampu. 

Mereka juga mendesak DPRD Kota membuat Perda perlindungan dan pemberdayaan petani. 

MemintaDPRD Kota Bima untuk pengadaan alat pengelolaan sampah, mendesak DPRD Kota Bima mengevaluasi kinerja BPKH Maria Donggo Masa. 

Mendesak DPRD Kota Bima untuk melakukan koordinasi terhadap kejaksaan dan pengadilan dalam kasus pembungkaman kebebasan mahasiswa.

Mendesak DPRD Kota Bima menghadirkan dermaga baru untuk akses nelayan di Lingkungan Bonto.  

Presma UM Bima Nabil Fajarudin minta DPRD Kota Bima 2024-2029 untuk mengatasi serius permasalahan yang ada di Kota Bima.

"Ada sembilan tuntutan kami yang urgent, salah satu mendesak DPRD secara serius mengatasi persoalan air bersih dan persoalan pendidikan," pintanya.

Ia menilai DPRD Kota Bima gagal mengatasi permasalahan air bersih yang dirasakan masyarakat.

"Krisi air bersih di Kota Bima esktrim, belum diselesaikan," keluhnya. 

Nabil meminta adanya langkah serius dari DPRD Kota Bima dan adanya pernyataan sikap dari para wakil rakyat.

"Kalaupun tidak kami akan melakukan aksi-aksi gerakan disetiap titik di Kota Bima," keluhnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved