Kemenkumham NTB
Cerita 2 Warga Binaan Lapas Terbuka Lombok Tengah Belajar Wirausaha, Siap Kembali ke Masyarakat
Warga binaan Lapas Terbuka Lombok Tengah diberi pembinaan wirausaha dan spiritual sebelum kembali ke masyarakat
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Wajah bahagia dirasakan Rahman, warga Desa Sekotong Lombok Barat yang telah keluar dari Lapas Terbuka Lombok Tengah Kanwil Kemenkumham NTB, Rabu (21/8/2024).
Rahman telah menjalani pembinaan di Lapas Terbuka Lombok Tengah selama empat bulan.
Pemuda berusia 22 tahun tersebut merupakan pindahan dari Lapas kelas IIA Lombok Barat.
Rahman menceritakan pengalaman ia dibina di Lapas Terbuka Lombok Tengah hingga berhasil mengubah diri menjadi seorang pemuda yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Rahman mengatakan, pembinaan di Lapas Terbuka Lombok Tengah telah mengubahnya menjadi manusia yang bisa diterima masyarakat di kampung halamannya.
"Alhamdulillah selama berada di Lapas Terbuka membuat saya pribadi yang berakhlak. Kita diajarkan bagaimana menjadi manusia yang memiliki budi pekerti. Jadi dengan kita di sini itu kita belajar dari yang tidak tahu menjadi tahu," jelas Rahman.
Baca juga: Lapas Terbuka Lombok Tengah Turut Upacara Di Kanwil Kemenkumham NTB di Hari Pengayoman ke-79
Rahman sangat dianjurkan petugas untuk sholat berjamaah.
Hal tersebut membuat pembinaan di Lapas Terbuka Lombok Tengah sangat berkesan di hati Rahman.
Selain belajar keagamaan, Rahman juga belajar wirausaha mulai dari menanam padi, cara membuat pupuk, dan berbagai aktivitas-aktivitas yang membuat warga binaan menjadi mandiri ketika keluar lapas.
"Alhamdulillah ada punya sawah milik keluarga. Di sana itu kita belum tahu cara membuat pupuk. Di sini itu ada sosialisasinya dan diajari dari awal masuk lapas sampai keluar Lapas ada yang kita bawa ke masyarakat," jelas Rahman.
Rahman mengatakan, contoh-contoh masyarakat yang baik diajarkan di Lapas Terbuka Lombok Tengah Kanwil Kemenkumham NTB.
"Jadi di sini itu kita betul-betul diajarkan untuk disiplin. Jadi kita dianjurkan untuk bangun pagi, jaga kebersihan lingkungan. Kita benar-benar diajarkan cara bermasyarakat," jelas Rahman.
Rahman menyebutkan, berada di Lapas Terbuka Lombok Tengah adalah pengalaman yang membuatnya terharu.
Rahman sangat bersyukur bisa mendapatkan ilmu yang cuma-cuma dan gratis dari petugas.
Baca juga: 11 Warga Binaan Lapas Terbuka Lombok Tengah Terima Remisi HUT ke-79 RI
"Saya pribadi alhamdulillah dari hati saya paling dalam saya berterima kasih kepada keluarga besar Lapas Terbuka Lombok Tengah Ojong-ojong. Berada di lapas ini adalah salah satu pengalaman yang tidak bisa saya lupakan," beber Rahman.
Warga binaan lainnya Hendrik mengatakan, dirinya merasa jauh lebih baik selama berada di Lapas Terbuka Lombok Tengah.
Berbagai kegiatan positif banyak ia lakukan sehingga ia membuatnya nyaman selama berada di lapas.
"Nggak ada halangan, nggak ada apa-apa. Alhamdulillah nyaman. Rasanya jauh beda dengan yang saya rasakan di penjara sebelumnya (Lapas)," jelas Hendrik.
Hendrik menjelaskan, beberapa aktivitas positif yang membuatnya menjadi pribadi lebih baik.
Mulai dari sholat hingga akhirnya bisa membaca kitab suci Al-quran.
Sementara itu, kepala Lapas Terbuka Lombok Tengah Anak Agung Gde Ngurah Putra mengatakan, berbagai program pembinaan dilakukan untuk mengajarkan kehidupan mandiri kepada para warga binaan.
Yakni pertanian, peternakan hingga perikanan diajarkan kepada para warga binaan.
"Mereka menanam padi, singkong, jagung, ketela. Sementara untuk peternakan mereka memelihara ayam. Sementara untuk perikanan mereka memelihara ikan pada kolam besar yang kita miliki," jelas Agung sapaan akrabnya.
Guna menguatkan kerohanian dan religiusitas dari warga binaan, setiap Jumat dilakukan acara Iman dan Taqwa seperti lapas pada umumnya.
Pihak Lapas juga mengadakan pengajian dengan mendatangkan ustaz.
Setiap Minggu juga dilakukan pembinaan kerja sama dengan Kementerian Agama Lombok Tengah.
"Sementara kalau pembinaan jasmani terdapat olahraga voli, sepak bola, catur, pimpong dan lain sebagainya," imbuh Agung.
Agung mengungkapkan, program pembinaan yang dilakukan lapas terbuka cukup efektif dan positif diterima masyarakat.
Hal ini karena warga binaan yang ditempatkan di Lapas terbuka sudah mendapatkan catatan berkelakuan baik dari lapas tertutup.
"Dari jumlah yang isinya ribuan dari lapas tertutup begitu masuk seleksi ke lapas terbuka bisa sepuluh, dua puluh orang. Kita bina sehingga berorientasi masyarakat. Jadi masyarakat sudah menerima mereka," pungkas Agung.
(*)
| Kanwil Kemenkum NTB dan Pemda Dompu Lakukan Rapat Harmonisasi 7 Raperbup |
|
|---|
| Kementrian Hukum Pastikan Proses Sumpah Naturalisasi 3 Pemain Sepakbola di Roma Sudah Siap |
|
|---|
| Kanwil Kemenkum NTB Harmonisasi Raperda dan Raperkada Kota Bima Demi Produk Hukum Berkualitas |
|
|---|
| Kakanwil Kemenkum NTB Serahkan Sertifikat Merek Kolektif pada 30 Centimeter Community |
|
|---|
| Yasmon: Perlindungan Kekayaan Intelektual Kunci Sukses Usaha di Era Ekonomi Kompetitif |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.